Kelebihan berat badan memang bisa mempertinggi risiko penyakit tetapi terlalu kurus juga bisa memunculkan risiko yang lebih mematikan daripada obesitas. Pernyataan ini adalah temuan sebuah studi ilmiah yang baru-baru ini dirilis 14 September 2025 lalu oleh European Association for the Study of Diabetes.
Riset ini menemukan bahwa mereka yang agak kegemukan atau sedikit kelebihan berat badan bisa saja tidak memiliki penurunan angka harapan hidup. Namun, mereka yang berat badannya kurang alias underweight atau ada di batas bawah zona normal justru malah memiliki risiko lebih besar dalam memiliki penurunan angka harapan hidup.
Studi ini seolah menjadi penepis fakta bahwa semua orang gemuk tidak bisa dikatakan sehat. Sebab ternyata ada sebagian orang yang kelebihan berat badan tetapi bisa bertahan hidup lebih lama.
Bagaimana studi tersebut dilakukan? Studi ini melibatkan puluhan ribu subjek di Denmark. Temuan tim ilmuwan ialah mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh yang masuk dalam kategori overweight dan obesitas tidak lebih baik dalam hal angka harapan hidup selama 5 tahun setelahnya dibandingkan orang dengan Indeks Massa Tubuh 22,5 hingga lebih dari 25, yang artinya ada di batas atas rentang berat badan normal. Itu artinya sedikit gemuk sebenarnya bukan masalah besar.
Menariknya dalam studi ini orang-orang dengan BMI di zona tengah dan batas bawah (antara 18,5 hingga 22,5) juga lebih berpeluang meninggal. Hal yang sama juga ditemui di kelompok orang dengan BMI lebih rendah dari normal (underweight).
Bahaya berat badan di bawah normal adalah bisa jadi pertanda kekurangan nutrisi, kekebalan tubuh yang rendah dan kekurangan nutrisi yang kronis. Bahaya-bahaya inilah yang belum banyak disadari masyarakat sebab kita terlalu banyak menerima pesan dari pembuat kebijakan maupun selebritas bahwa kegemukan adalah musuh besar tetapi menepis bahaya terlalu kurus bagi kesehatan dan harapan hidup manusia.
Pesan dari studi ini sendiri adalah bahwa kita tak seharusnya menggunakan BMI sebagai satu-satunya indikator penentu kesehatan seseorang. Karena faktanya, bahkan mereka yang BMI-nya normal pun bisa memiliki angka harapan hidup yang rendah. Jadi BMI normal bukan jaminan sehat dan panjang umur.
Ilmuwan menekankan bahwa apa yang lebih penting dari sekadar angka BMI itu adalah lokasi badan seseorang menyimpan lemak yang membahayakan kesehatannya.
Lemak visceral yang tersimpan dalam perut dan membungkus organ-organ penting harus diwaspadai sebab bisa memperburuk kondisi kesehatan kita.
Bisa saja orang dengan BMI normal tapi memiliki lemak visceral dalam perutnya lebih banyak dari seharusnya dan membuatnya rentan menderita penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan sebagainya.
Lemak yang dianggap lebih aman ialah lemak yang tersimpan di area pinggul, paha dan bokong. Jadi jika Anda memiliki pinggul, paha dan bokong yang terbilang besar karena lemak, tetaplah berolahraga dan berpola hidup sehat tapi tak perlu risau berlebihan. (*/)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI