Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Wabah Depresi di Masa Pandemi

29 November 2021   15:01 Diperbarui: 30 November 2021   01:12 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi depresi (Sumber: kitzcorner via lifestyle.kompas.com)

Kedua, ajak mereka berolahraga. Anak-anak dan remaja yang berolahraga secara rutin menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah. 

Kegiatan fisik seringan apapun bisa membantu meredakan kecemasan, memperbaiki suasana hati dan membantu mereka merespon stres dengan lebih sehat.

Tak cuma itu, olahraga memberikan mereka sebuah kepuasan karena bisa mencapai atau menyelesaikan sebuah tugas. 

Kepercayaan diri bisa ditingkatkan dengan mengajak mereka berolahraga rutin. Akan lebih baik jika olahraga itu bisa dilakukan di luar ruangan saat matahari bersinar karena vitamin D juga bisa memperbaiki kesehatan mental.

Ketiga, ajak mereka ke alam bebas. Dengan menurunnya level PPKM, anak-anak dan remaja bisa diizinkan berkegiatan di luar rumah dengan protokol kesehatan. 

Mulailah ajak mereka berkegiatan di luar rumah, terutama di alam bebas (misalnya hiking ke gunung atau hutan, jalan di taman) sehingga mereka bisa terkena bawah sinar matahari, agar semangat mereka kembali pulih.

Kenapa keluar rumah dan bersentuhan dengan alam sangat penting? Diketahui bahwa orang-orang yang terpapar sinar matahari lebih jarang menunjukkan tingkat risiko depresi dan bunuh diri yang lebih tinggi.

Alam bebas juga memberikan kita efek anti stres yang besar. Saat manusia bersentuhan kembali di alam, tingkat stres mereka turun secara alami.

Keempat, ajak mereka kembali berinteraksi sosial. Kurangnya interaksi sosial bisa memicu depresi dan anak-anak bisa merasa tertekan begitu mereka dilarang bertemu teman-teman mereka. 

Berinteraksi lewat teknologi tetap tak bisa menggantikan kesempatan berinteraksi secara langsung. (*/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun