Pada metode ini penggajian gaji pekerja di tentukan berdasarkan berat dan ringannya tugas atau risiko kerja, jadi karyawan yang melakukan pekerjaan dengan resiko dan tanggung jawab yang berat maka gajinya akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar atau lebih baik. Kelemahan dari metode ini kemungkinan karyawan yang tidak kompeten atau memiliki kinerja yang buruk bisa mendapatkan gaji lebih besar hanya karena berada pada posisi tersebut. Padahal belum tentu juga menyelesaikan kerjaannya dengan baik.
5. Prestasi Kerja (work perfomance - based pay )
Metode ini penggajian yang di berikan berdasarkan pada prestasi kerja yang nyata atau yang mampu di raih oleh seorang karyawan . Jadi ketika ada karyawan yang berprestasi maka ia akan di beri gaji lebih. Kelemahan dari metode ini yaitu membutuhkan alat ukur atau data yang valid untuk mengetahui prestasi kinerja yang dimilikinya.
 4. Kompensasi Berdasarkan Status Karyawan
Terdapat dua kategori karyawan:
Tetap (Permanent Employee): Gaji rutin dan stabil
Temporer (Temporary Employee): Dibayar berdasarkan proyek atau jangka waktu tertentu, termasuk sistem kontrak dan borongan.
Tiga sistem penggajian yang umum digunakan:
Sistem Waktu -- Gaji dihitung berdasarkan durasi kerja (jam, hari, bulan)
Sistem Hasil -- Berdasarkan jumlah output yang dihasilkan
Sistem Borongan -- Berdasarkan volume atau target pekerjaan tertentu