Mohon tunggu...
witriwidaningsih
witriwidaningsih Mohon Tunggu... Seorang Mahasiswa pencapaian saat ini mulai merintis bisnis

Witri widaningsih adalah seorang Mahasiswa di Universitas Teknologi Digital dengan mengambil Jurusan S1 Manajemen. Saat ini sedang merinstis bisnisnya di bidang fashion yaitu berupa hijab yang memilki brand wnhi.jab. Namun saya juga memiliki hobi membaca dan hobi menulis ..Nah di balik hobi membaca dan menulis ini bukan saja memenuhi hobi saja tetapi dengan membaca dan menulis ini saya mendapatkan sebuah inspirasi baru salah satunya memberikan semangat untuk menjalani hari-hari saya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Penentuan dan Penetapan Kompensasi

11 April 2025   22:08 Diperbarui: 11 April 2025   22:20 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

1. Pengertian dan Tujuan Penetapan Kompensasi

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Kompensasi ini adalah suatu imbalan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawannya sebagai bentuk penghargaan atau balas jasa terhadap pekerjaan yang telah dilakukan selama bekerja di perusahaan. Nah selanjutnya untuk penentuan dan penetapan kompensasi ini tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus melalui proses evaluasi jabatan dan survei pasar tentunya agar menciptakan suatu keadilan baik itu secara internal atau eksternal.

Nah tujuannya yaitu :

  • Memotivasi karyawan agar tetap loyal
  • Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
  • Menghindari tunover atau pindah kerja

2. Faktor - Faktor yang mempengaruhi kebijakan Kompensasi

Menurut Mondy (2005), ada empat faktor yang dapat mempengaruhi antara lain sebagai berikut :

  • Organisasi : Ukuran dan jenis pekerjaan
  • Pasar Tenaga Kerja : Ketersediaan tenaga kerja dan tingkat upah di luar
  • Pekerjaan / Jabatan : Tingkat kesulitan dan tanggung jawab dari posisi tersebut
  • Pekerja : Kualifikasi dan performa individu

Nah selain itu ada juga faktor - faktor yang menjadi  pertimbangan  bagi perusahaan dalam menetapkan besaran upah seperti :

  • Peraturan pemerintah (misal UMR/UMK)

  • Biaya hidup dan standar minimum

  • Penawaran Bersama

  • Ukuran perbandingan upah

  • Dana Perusahaan 

  • Produktivitas kerja 

  • Prinsip keadilan

3. Sistem Kompensasi (Metode Penetapan Gaji)

Ada lima pendekatan utama yang digunakan dalam sistem penggajian karyawan antara lain sebagai berikut :

1) Didasarkan pada waktu kerja ( time-based pay)

Pada metode ini gaji dihitung berdasarkan jam lamanya waktu kerja yang dikerjakan selama bekerja di perusahaan tersebut. Jadi besar atau kecilnya gaji tergantung waktu kerja yang kita gunakan ketika kita menggunakan jam kerjanya lama digunakan untuk berkerja maka gajinya akan semakin besar dan begitupun sebaliknya. Nah di dalam metode ini tentunya ada kelemahannya yaitu tidak mencerminkan kualitas kerja yang di lakukan hanya kuantitas waktu kerja.

2) Kompetensi ( competency - based pay )

Metode ini mendapatklan gajinya itu ditentukan berdasarkan skill atau keahlian karyawan biasanya dilakukan pada jenis perusahaan yang mempunyai banyak divisi atau bidang. Kelemahan dari metode ini akan sedikit sulit untuk menetukan perbedaan besaran gaji yang adil terhadap pekerja antara yang punya keahlian dan yang tidak. jadi intinya sulit menilai secara objektif antar keahlian pekerjanya.

3. Senioritas ( senior - based pay )

Pada metode ini penggajiannya ditentukan berdasarkan pada lamanya pengabdian seorang katyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Kalau dalam pemerintahan (PNS) lebih dikenal dengan jenjang kepangkatan. Jadi Semakin lama telah mengabdi atau bekerja, maka gajinya akan lebih besar . Namun pada metode ini memiliki kelemahan yaitu tidak menjamin bahwa pekerja yang senior memiliki kinerja yang lebih baik.

4.Berat Ringannya Pelekerjaan ( job - based pay )

Pada metode ini penggajian gaji pekerja di tentukan berdasarkan berat dan ringannya tugas atau risiko kerja, jadi karyawan yang melakukan pekerjaan dengan resiko dan tanggung jawab yang berat maka gajinya akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar atau lebih baik. Kelemahan dari metode ini kemungkinan karyawan yang tidak kompeten atau memiliki kinerja yang buruk bisa mendapatkan gaji lebih besar hanya karena berada pada posisi tersebut. Padahal belum tentu juga menyelesaikan kerjaannya dengan baik.

5. Prestasi Kerja (work perfomance - based pay )

Metode ini penggajian yang di berikan berdasarkan pada prestasi kerja yang nyata atau yang mampu di raih oleh seorang karyawan . Jadi ketika ada karyawan yang berprestasi maka ia akan di beri gaji lebih. Kelemahan dari metode ini yaitu membutuhkan alat ukur atau data yang valid untuk mengetahui prestasi kinerja yang dimilikinya.

 4. Kompensasi Berdasarkan Status Karyawan

Terdapat dua kategori karyawan:

  • Tetap (Permanent Employee): Gaji rutin dan stabil

  • Temporer (Temporary Employee): Dibayar berdasarkan proyek atau jangka waktu tertentu, termasuk sistem kontrak dan borongan.

Tiga sistem penggajian yang umum digunakan:

  1. Sistem Waktu -- Gaji dihitung berdasarkan durasi kerja (jam, hari, bulan)

  2. Sistem Hasil -- Berdasarkan jumlah output yang dihasilkan

  3. Sistem Borongan -- Berdasarkan volume atau target pekerjaan tertentu

5. Mekanisme Kenaikan Gaji

Kenaikan gaji bisa menjadi hal yang sensitif, tapi penting dilakukan untuk menjaga kepuasan dan loyalitas karyawan. Beberapa alasan atau waktu yang tepat menaikkan gaji antara lain:

1. Prestasi Kerja Tinggi

  • Ketika karyawan menunjukkan performa luar biasa atau mendapat promosi jabatan.

2. Perusahaan Untung Besar

  • Saat perusahaan mendapat profit besar, penting untuk membaginya ke karyawan sebagai bentuk penghargaan.

3. Mempertahankan Karyawan Unggul

  • Untuk mencegah karyawan terbaik pindah ke perusahaan lain.

4. Menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

  • Seperti menyesuaikan dengan UMR atau kebijakan baru terkait upah minimum.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun