Mohon tunggu...
Wisnu Wizzy Wardana
Wisnu Wizzy Wardana Mohon Tunggu... Program Doktor Ilmu komunikasi Universitas Sahid Jakarta

In Omnia Paratus

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Corporate Storytelling: Dari Narasi ke Identitas Perusahaan

18 Agustus 2025   09:03 Diperbarui: 18 Agustus 2025   09:03 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: pagetwo-com.translate.goog)

Oleh: Wisnu Wardana

Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan tidak lagi cukup hanya mengandalkan produk berkualitas atau strategi pemasaran konvensional. Publik kini menuntut lebih dari sekadar informasi, mereka mencari kedekatan emosional, makna, dan identitas yang bisa mereka percaya. Inilah yang melahirkan tren corporate storytelling, sebuah pendekatan komunikasi yang memanfaatkan kekuatan narasi untuk membangun hubungan dengan konsumen, karyawan, maupun pemangku kepentingan lain. Dari cerita sederhana tentang perjalanan perusahaan hingga kisah inspiratif mengenai kontribusi sosial, storytelling telah menjadi strategi penting dalam membentuk identitas korporasi di era digital.

Corporate storytelling semakin mendapat perhatian dalam dunia bisnis modern. Narasi yang disusun dengan cermat bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan juga strategi untuk membangun identitas perusahaan. Dalam persaingan perusahaanl, cerita yang otentik mampu menjadi pembeda yang kuat di mata publik.

Pada dasarnya, corporate storytelling adalah seni menyampaikan nilai, visi, dan misi perusahaan melalui kisah yang menyentuh emosi audiens. Cerita ini dapat berbentuk sejarah perusahaan, pengalaman pelanggan, hingga inovasi yang lahir dari tantangan. Narasi seperti ini mampu menciptakan keterikatan emosional yang sulit didapat hanya melalui data atau iklan konvensional.

Banyak perusahaan global memanfaatkan storytelling untuk memperkuat citra mereka. Seperti, kisah perjalanan pendiri, kesulitan yang dihadapi, hingga pencapaian besar sering dijadikan bahan kampanye komunikasi. Pendekatan ini membuat perusahaan tidak hanya dipandang sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sosial masyarakat.

Di Indonesia, fenomena storytelling mulai marak digunakan oleh perusahaan startup. Mereka sering mengangkat kisah perjuangan anak muda yang ingin memberikan solusi bagi persoalan masyarakat. Hal ini memperkuat kepercayaan konsumen dan juga membentuk citra bahwa perusahaan hadir dengan semangat perubahan.

Seiring berkembangnya teknologi digital, narasi perusahaan semakin mudah disebarkan melalui media sosial. Instagram, YouTube, hingga TikTok menjadi ruang efektif untuk menghadirkan kisah singkat namun berdampak. Platform digital menjadikan perusahaan menyampaikan cerita secara lebih interaktif dan personal.

Corporate storytelling juga terbukti efektif dalam membangun loyalitas karyawan. Ketika pekerja merasa menjadi bagian dari kisah besar perusahaan, mereka terdorong untuk bekerja lebih bersemangat. Identitas perusahaan yang terbangun melalui narasi juga dapat menjadi magnet bagi talenta baru.

Dalam perspektif komunikasi korporat, storytelling berfungsi sebagai strategi reputasi. Cerita yang konsisten dan selaras dengan tindakan perusahaan akan memperkuat kepercayaan publik. Sebaliknya, narasi yang tidak sesuai dengan realitas berpotensi menimbulkan krisis kepercayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun