Mohon tunggu...
Wira Ramasiwi
Wira Ramasiwi Mohon Tunggu... Musisi - Tidak good, lu-King

Bucinologi sekaligus Musikus Amatir.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Kasih yang Morat-Marit

18 Mei 2021   01:26 Diperbarui: 18 Mei 2021   01:34 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku yang kini memalarkan,
Aku yang kini merasakan,
Bak acuhan yys sangat abstrak,
Bersama pandan nan acuhan yang tuak.

Jual-jual otak hanya untuk porak-parik tasbih,
Sial-sial katak hanya untuk mencarik-carik asih,
Buta-buta mata hanya untuk bual-bual buih,
Kata-kata berkata hanya untuk memual-mual risih. 

Aku menanyakan pada ruang cinta yang suntuk,
Dia menjawab dengan tidak menerima asih,
Aku merayakan pada ruang kafetaria yang lapuk,
Dia menjawab dengan menerima asih. 

Karna aku mengasihkan-Nya,
Karna aku memipihkan-Nya,
Juga aku mengikhtiarkannya,
Juga aku membesuknya. 

Untuk lonji yang ku malar,
Akan kulakukan persepsi mahar,
Untuk lonji yang berbelukar,
Akan kucantumkan dalam abadi berakar. 

Tetaplah dikau membual bersama akal,
Khilafkanlah mahluk kacau bersama rudal,
Tetaplah dikau menjual bersama kucal,
Khilafkanlah mahluk bau bersama vokal.

Mari-mari menghidupi kebiruan yang kelam,

Mari-mari menjamah putih yang instan,
Mari-mari mencurah kasih yang rentan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun