Mohon tunggu...
Windi Meilita
Windi Meilita Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Content Writer

Introvert muda yang senang menghabiskan waktu di kamar sambil scroll layar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Terminal 01, Bukan Cerita Romantis

14 April 2024   10:49 Diperbarui: 14 April 2024   11:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan foto di kaca terminal (pexels.com/Foto oleh Ayenaz  Bilgin)

Aku menghembuskan nafas mendengar pertanyaannya. Dia pasti sudah sering diperlakukan begini, karena itu wajahnya tetap terlihat gigih. 

Tapi inilah hidup. Seramah apapun kamu dengan orang lain, dunia nggak selalu berjalan sesuai keinginanmu. Aku sudah berdamai dengan hal ini dan pastinya ia pun sudah melakukan hal yang sama. 

"Baiklah, aku nggak akan memaksa. Terima kasih kakak sudah menolongku tadi. Lain kali kalo kita ketemu lagi, kakak kasih tau nama kakak ya." Dia melihat jam tangannya sebentar, "sebentar lagi bus kakak datang. Mau naik bareng?"

Dan tetap nggak kujawab. 
Sesuai perkiraannya, sebentar lagi bus antar kota datang. Para penumpang sudah mulai berdiri dan mengantri masuk. Termasuk anak muda ini. 

Saat semuanya sudah masuk, aku tetap di tempatku. Boby melihatku dari kaca jendela dengan wajah bertanya-tanya. Terlihat alisnya berkerut melihatku dan aku tetap melihatnya dari tempat dudukku.

Tanpa sadar aku tersenyum ke arahnya, ia terlihat kaget. Seperti melihat sesuatu yang asing. Kira-kira seperti itulah ekspresi mukanya. Lalu aku menganggukkan kepala dan berlalu pergi.

Ini kotaku. Aku nggak perlu naik bus lagi.
Sama seperti dia yang punya kebiasaan aneh. Aku juga begitu. Setiap sore, selama setengah jam aku duduk di terminal tanpa tujuan. 

Entah untuk apa. Tapi begitulah aku. 
Dan dia tersenyum saat aku melihatnya sekali lagi sebelum melangkah pergi meninggalkan terminal.

Sekali lagi, ini bukan cerita yang romantis. Dan bukan cerita jodoh. Dia hanya bagian dari cerita tentang terminal yang kebetulan menjadi bagian dari ceritaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun