Di titik ini, desakan makin menggila untuk mengganti pelatih dan juga rumor -- rumor yang beredar soal ketidakharmonisan antara Shin dengan para pemain ditambah saat itu Erick mengancam untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI dengan foto ikonik dirinya yang saat itu terlihat merenung sembari menyandarkan punggungnya pada tembok di Lorong GBK.
Namun secara mengejutkan, di pertandingan berikutnya, Timnas berhasil menumbangkan Arab Saudi dengan skor 2-0 di GBK yang menjadi salah satu momen bersejarah dalam sepakbola Indonesia. Hal ini tetap menjaga asa Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia.
Setelah itu, terdapat jeda panjang hingga Maret 2025. Di antara waktu tersebut, Shin Tae Yong ditugaskan untuk memimpin Indonesia di Piala AFF 2024. Keputusan menunjuk Shin dirasa banyak pihak tidaklah perlu mengingat publik dan fans menginginkan Shin tetap fokus pada timnas senior di Kualifikasi Piala Dunia dengan Coach Nova Arianto, bisa menjadi opsi pengganti dirinya.
Akan tetapi, PSSI tetap bersikeras untuk tetap menugaskan Shin. Di samping itu hal ini juga seolah dibuat oleh para pengkritik Shin sebagai ujian penghakiman bagi dirinya. Shin dengan siap menerima tugas tersebut dan kembali membuat gebrakan dengan menurunkan pemain -- pemain muda. Memang, di mata Shin, AFF adalah bukan ajang utama dan lebih berfokus pada ajang mayor seperti Piala Asia dan lainnya.
Hasilnya, Indonesia tidak berhasil lolos dari fase grup dengan hanya bisa becokol di posisi ketiga. Fans kebanyakan tidak begitu ambil pusing dengan hasil di Piala AFF tersebut mengingat STY yang menurunkan pemain muda dan juga ambisi besar Indonesia untuk berfokus di kancah yang lebih besar.
Namun, bagi para pengkritik, Shin dianggap menyepelekan turnamen AFF dan argumennya adalah mengapa Shin tidak memilih pemain senior yang berlaga di Liga Satu. Fans semakin terbelah oleh argumen dari kanan dan kiri.
Pada akhirnya, pada 6 Januari 2025, sebuah keputusan mengejutkan diambil oleh PSSI. Shin Tae Yong resmi dipecat dari jabatannya sebagai pelatih timnas Indonesia. Erick Thohir saat itu mengatakan jika pemecatan Shin adalah "bentuk perjudian yang harus diambil untuk mengindari resiko".
Sontak saja Mayoritas fans merasa sangat terkejut dengan keputusan tersebut dan merasa jika PSSI terlalu drastis dan gegabah dalam mengambil keputusan. Banyak yang menganggap jika pemecatan Shin adalah sebagian upaya dari Erick untuk "benar -- benar memulai era-nya sendiri di PSSI" dan merasa jika pelatih Eropa di butuhkan untuk mengakomodir gaya bermain total football mengingat banyak pemain diaspora dan keturunan Indonesia pernah dan sedang bermain di Eropa.
Terlebih lagi, di berbagai kesempatan lampau, Erick dan PSSI juga seolah memberikan Shin syarat-syarat dan target berat untuk perpanjangan kontrak yang ajaibnya selalu berhasil dipenuhi oleh Shin hingga saat AFF 2024.
Anak Shin Tae Yong yakni Shin Jae Won kemudian menulis di Instagram pribadinya mengenai "pengkhianatan yang dilakukan oleh PSSI terhadap ayahnya" dan berbicara soal karma yang akan di dapat Indonesia karena keputusan kontroversial pemecatan ayahnya.