Mohon tunggu...
Willem Nugroho
Willem Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang belajar menulis.

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Sungai Bercerita #2: Bagian yang Terdahulu

11 Juli 2021   12:09 Diperbarui: 11 Juli 2021   12:22 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://paimingambar.blogspot.com/2020/04/lukisan-rumah-di-tepi-sungai.html 

Terlihat dengan samar-samar wajah perempuan duduk dibebatauan sungai. Jumari melihat dengan penasaran siapa sebenarnya perempuan itu?. Bukannya Pak Kusmin datang hanya bersama istrinya? Jumari berlari kecil menuju balik pintu gudang rumahnya. Ia ingin melihat dengan lebih jelas..

source: https://paimingambar.blogspot.com/2020/04/lukisan-rumah-di-tepi-sungai.html 
source: https://paimingambar.blogspot.com/2020/04/lukisan-rumah-di-tepi-sungai.html 

Jumari perlahan mendekati bibir sungai. Perempuan itu menyadari keberadaan Jumari lalu tersenyum.

" Hai, siapa namamu?" Tanya Jumari sambil berjalan kecil mendekat dan agak canggung."

" Namaku Ariani" Jawabnya singkat sembari turun dari bebatuan sungai dan mengulurkan tanganya kepada Jumari.

Setelah melihat wajah dan mendengar nama itu Jumari menyadari bawah perempuan ini sudah ia lihat ketika menjalani hukuman dari Pak Muklis tempo hari.

"Salam kenal namaku Jumari. Ohh yaa apa kamu belajar di sekolah rakyat?. Jawab Jumari dengan senyum tipis dan mengulurkan tanganya.

"Iyaa, aku belajar di sekolah rakyat"

" Beberapa hari lalu aku melihatmu keluar dari ruang kepala sekolah. Ada apa?"Tanya Jumari sembari mengambil posisi duduk bersila. Diikuti oleh Ariani.

"Aku sebelumnya bersekolah di kota kabupaten, dan mulai tahun ini akan kembali ke dusun. Jadi waktu itu  aku mengurus semua berkas yang perlu" Jawab Ariani dengan senyum tipis

" Ohh jadi kamu orang baru yaa?"  Tanya Jumari mencairkan suasana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun