Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raga

23 Juli 2016   14:09 Diperbarui: 23 Juli 2016   15:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa menggeliat dalam raga yang menua, tertelan usia.

Sebentar lagi raga mati, sedang jiwa belum mencapai tempat tujunya.

Jiwa tak mengerti rapuhnya raga.

Kala muda, raga tak hirau padanya.

Kerja, kerja, kerja

Pesta, pesta, pesta

Abai, abai, abai

Raga yang kokoh dan kuat

Sibuk tanpa luangkan waktu untuk berjiwa.

 

Kini raga menua bersama usia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun