Jiwa menggeliat dalam raga yang menua, tertelan usia.
Sebentar lagi raga mati, sedang jiwa belum mencapai tempat tujunya.
Jiwa tak mengerti rapuhnya raga.
Kala muda, raga tak hirau padanya.
Kerja, kerja, kerja
Pesta, pesta, pesta
Abai, abai, abai
Raga yang kokoh dan kuat
Sibuk tanpa luangkan waktu untuk berjiwa.
Â
Kini raga menua bersama usia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!