Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bom Bunuh Diri

5 Juli 2016   09:10 Diperbarui: 5 Juli 2016   09:19 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa , kenapa dan kenapa, selalu begitu tanya hatiku , saat para pelaku Bom nekat melakukan aksi bunuh diri.

Bunuh diri itu dosa, begitu selalu kata nuraniku, begitu juga kata agama yang ku tahu.

Lagipula bilapun tak dosa, aku takut , disuntik saja mataku pejam pejam ngeri, lalu membomkan diri dengan pecahan badan terburai ???

Mimpipun aku tak berani, sungguh !

Lalu kenapa mereka "berani", apakah perbuatan itu bisa disebut dengan kata "berani"? 

Nekat, itu mungkin kata yang lebih tepat. Berani adalah kata yang selalu ku pakai untuk tindakan pembela kebenaran.

Sedang Nekat adalah kata yang pantas untuk orang yang melakukan tindak semberono , tanpa hitung dan akal sehat.

Pernah tanyaku dijawab oleh kabar kabar dari burung yang hinggap di dahan

Kata mereka, ada operasi cuci otak

Kata mereka, lagi lagi Agama dipakai sebagai penyebab dan musabab

Tak heran , banyak yang mengutuk "Agama", bahkan mencibir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun