Mohon tunggu...
Ahmad Yani
Ahmad Yani Mohon Tunggu... Guru - guru

Menulis Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Kasus Bunuh Diri di Karimun Meningkat?

7 Maret 2024   14:23 Diperbarui: 7 Maret 2024   15:34 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self love (Sumber Foto: www.youngontop.com)

Bunuh diri atau mengakhiri hidup dengan cara sendiri itu sering kali kita dengar beberapa hari belakangan ini. Bahkan di daerah saya Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau, kasus bunuh dari awal 2024 ini sudah terjadi 4 kasus. Beragam motif yang ditemukan polisi yang menghabiskan nyawanya sendiri.

Dan akibatnya kasus bunuh diri di Kabupaten Karimun menjadi kekhwatiran masyarakat saat ini.  

Kenapa kasus bunuh diri makin meningkat di Kabupaten Karimun? Kenapa begitu mudahnya warga mengakhiri hidupnya dengan cara tidak wajar dan menghabisi nyawanya sendiri dan tidak sayang dengan dirinya sendiri. Tentunya jawabnya dari pertanyaan itu sangat banyak. Selain karena masalah kesehatan mental dan kurangnya kita mencintai diri sendiri/self love. 

Padahal nyawa begitu berharga dan tidak ada manusia yang mampu membeli sebuah nyawa. Sekaya apapun kita tidak ada manusia yang bisa menukarkan uang dengan nyawa. Tetapi sepertinya mengakhiri dengan menghabisi nyawa sendiri adalah pilihan bagi mereka yang sudah lelah dengan kehidupanya sendiri. Padahal itu bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah hidup. 

Sebagai warga Kabupaten Karimun, apa yang terjadi akhir-akhir ini membuat gempar masyarakat. Bahkan tokoh-tokoh agama pun mengambil langkah dengan mengeluarkan surat imbaun, dengan nomor surat B-200/Kk.32.1/04/BA.00/02/2024. Dalam surat ini Kementerian Agama meminta agar seluruh Kantor Urusa Agama (KUA) Kabupaten Karimun melakukan pembinaan melalui para khatib jumat, agar membahas tema bunuh diri dalam khutbah. 

Tindakan itu tidak hanya dilakukan oleh KUA, pnamun enyelenggara Kristen Kemenag Kabupaten Karimun, Pendeta Pargaolan Simanjuntak juga menyampaikan agar semua pendeta kirnaya dapat menyampaikan kepada jemaat bahwa bunuh diri itu tidak dibenarkan. 

Mirisnya kasus bunuh diri di Kabupaten Karimun ini terjadi berselang diwaktu yang sangat dekat. Bahkan dalam 11 hari saja ada tiga kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Karimun. Hal itupun membuat pemuka dan tokoh-tokoh agama bertindak cepat mengambil langkah pencegahan bunuh diri di Kabupaten Karimun. 

Diantara kasus yang ditemukan orang korban bunuh diri ini, dari hasil pemeriksaan polisi dan visum dokter forensi, ditemukan bahwa ketiga korban dinyatan murni bunuh diri. 

Adapaun 3 kasus yang terjadi dalam 11 hari di Karimun ini adalah ditemukan seorang PNS gantung diri di tangga darurat lantai enam RSUD Muhammad Sani Karimun. 

Dari hasil pemeriksaan ini bahwa korban mengalami insomnia dan depresi. Setelah kasus PNS tersebut, beberapa hari kemudian pada  29 Januari 2024, seorang pemuda menghabisi nyawanya di sebuah pohon. Ia ditemukan tergantung dan nyawnaya tidak tertolong. Pemuda itu ditemukan di Kebun Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Tebing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun