dengan aroma yang samar,
dan kenangan yang nyaris pudar
namun tak pernah benar-benar leburÂ
Angin tak menjawab,
tapi ia paham.
Ia tak memeluk,
tapi ia mengerti
bahwa rindu kadang hanya ingin disampaikan,
bukan dibalas.
Maka kupilih diam,
lalu kubuka jendela,