Mohon tunggu...
Bunda Widya
Bunda Widya Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan

Pensiunan. Bergabung di Kompasiana 10 Mei 2013. Nenek seorang Cucu, penggemar setia Timnas Garuda dan Manchester United.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belajar dari Mang Ujang dan Mang Nandang

27 Juni 2023   20:32 Diperbarui: 27 Juni 2023   20:37 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tukang Sol Sepatu (Sumber Foto Serbabandung.com).  

Apalagi pada saat harga BBM naik lagi berapa banyak lagi uang harus dikeluarkan untuk biaya kemacetan?

Kadang-kadang terlintas dalam pikiran Satria, lebih baik mobil ini dijual saja dan untuk transportasi menggunakan sepeda motor yang ada. Atau menggunakan transportasi online.

Ya Satria terlihat senyum-senyum sendiri, kemana-mana bersama istri bisa menggunakan sepeda motor. Selain bebas kemacetan karena bisa meliuk-liuk juga sekaligus menghemat BBM.

Setelah sekian lama dalam kemacetan, akhirnya sampai juga perjalanan di Pasar Tradisonal itu.

Satria memarkir kendaraannya di halaman Bank Nasional pada sebuah komplek Ruko yang dekat dengan Pasar tradisonal itu.

Memang Staria biasa parkir disitu setiap mengantar istrinya ke Pasar. Juru parkir sendiri mungkin sudah hafal dengan mobil sedan Jepang berwarna hijau tua metalik tahun 90-an ini.

Apalagi diantara mobil-mobil yang parkir, kebanyakan mobil mobil baru keluaran diatas tahun 2015. Kebanyakan dari mereka yang parkir dipelataran itu memang nasabah Bank.

"Pak ini mobil tahun berapa? Kelihatan masih mulus dan suaranya masih halus," kata Pak Parkir yang bernama Ujang.

"Mobil ini usianya sudah tua hampir 29 tahun. Catnya masih mulus memang karena di cat lagi sedangkan suara mesin masih halus kebetulan memang saya rawat," kata Satria menjelaskan.

Ujang hanya manggut manggut saja sambil matanya tidak lepas perhatiannya pada mobil tua itu.

"Tempo hari ada orang tanya kepada saya tentang mobil bapak apakah mau di jual?" Kata Ujang. Satria terkejut juga mendengar ini informasi dari Ujang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun