Mohon tunggu...
WIDIA
WIDIA Mohon Tunggu... Bankir - ibu bekerja

Ibu rumah tangga yang nyambi bekerja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampai Berapa Lama Aku Harus Menunggu

7 Juli 2022   14:18 Diperbarui: 7 Juli 2022   14:32 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Tungulah kamu di sini",  katamu waktu itu

Lalu kamu pergi dan menghilang

Aku terus menunggu

Menunggu kamu punya rumah besar

Menunggu saldo cukup untuk anak-anak sekolah

Menunggu mobilmu muat untuk membawa banyak penumpang

Menunggu status pegawaimu menjadi eselon itu

aku masih terus menunggu

Lalu kau bilang kamu belum bisa pulang 

banyak yang masih harus diselesaikan

Aku masih menunggu

kamu tak lagi silau kepada angka-angka saldo tabunganmu

pada SK pindah tugas dari atasanmu

atau risau pada masa depan anak-anakmu

Aku masih menunggu

Kita menengok Tuhan di rumah reyot itu sambil menghitung syukur apa

yang belum pernah kita kumandangkan

Apa hidup kita sekedar seperti semut yang pergi dan pulang hanya memikirkan

perut semata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun