Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Ekosistem Kompasiana dalam Kedinamisan Ruang Digital

6 Oktober 2021   18:01 Diperbarui: 6 Oktober 2021   19:15 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekosistem Digital. Ilustrasi dari Pexels/KABOOMPICS

Metode pendataan yang ditempuh terutama sejak Mas Nurulloh menjabat sejak COO Kompasiana tersebut, lambat laun menjadi sebuah habitus baru yang berharga sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang. Karenanya kami dapat memantau perkembangan Kompasiana secara lebih intens, bahkan dari satu pekan ke pekan selanjutnya.

Dari situlah kami menemukan ada sejumlah temuan tren yang niscaya bergulir di Kompasiana seiring berjalannya waktu (setidaknya dalam kurun waktu 3 tahun belakangan). Dan baru kami ketahui setelahnya, ternyata tren tersebut tidak hanya berkembang di Kompasiana, tetapi juga terjadi di platform lainnya.

Pertama, profil pengakses Kompasiana secara perlahan-lahan mengalami pergeseran. Pada tahun 2016, pengakses terbesar Kompasiana berasal dari kelompok usia 25-34 tahun dengan persentase 33%. Diikuti kelompok usia 35-44 tahun sebesar 31%, lalu usia 45-54 tahun sebesar 16%. Disusul usia 18-24 tahun sebesar 10%. Terakhir, kelompok usia >55 tahun sebesar 9%.

Sementara itu, data pada tahun 2020 menunjukkan pengakses Kompasiana terbanyak berasal dari kelompok usia 18-24 tahun dengan persentase sebesar 36%. Berarti, hanya dalam 4 tahun saja, kelompok  yang tadinya menjadi penyumbang traffic nomor dua paling kecil, kini menjadi kelompok terbesar.  Pengunjung terbesar kedua adalah kelompok  usia 25-34 tahun sebesar 26%, diikuti kelompok usia 35-44 (18%), usia 45-54 (12%), dan terakhir usia >55 tahun (6%).

Kedua. Persentase gender pun berangsur mengalami pergeseran. Dari yang awalnya didominasi oleh pengunjung laki-laki sebesar 59% pada tahun 2016, kini data tahun 2020 menunjukkan 56% pengunjung adalah perempuan.

Begitu pula dengan demografi orang yang membuat konten di Kompasiana. Data tahun 2018 masih menunjukkan bahwa laki-laki berkontribusi sebesar 54%. Sementara di tahun 2020, kreator terbesarnya adalah perempuan dengan angka kontribusi sebesar 52%.

Data Bukanlah Satu-satunya
Data di atas, ditambah dengan pantauan performa lainnya di Kompasiana, tak ayal telah menjadi pegangan sekaligus dasar pertimbangan kami dalam menentukan setiap strategi Kompasiana sejak beberapa tahun belakangan.

Meski demikian, Kompasiana adalah sebuah produk yang unik. Sebagai sebagai platform UGC, data lapangan bukanlah satu-satunya aspek yang mempengaruhi "kesehatan" Kompasiana.

Jika saya boleh meminjam Konsep Mandala of Public Health dari Hancock yang mencoba menggambarkan bagaimana kesehatan individu turut dipengaruhi oleh ragam aspek di sekitarnya, maka demikian pula Kompasiana tak pernah sendirian sejak tahun kelahirannya. Ada beragam stakeholders yang turut berkontribusi, mulai dari lingkungan tumbuh, opini pengguna, komunitas, suara publik/warganet umum, partner, pengelola, hingga pihak manajerial.

Dari sisi pengguna, Anda dapat melihat sendiri bagaimana kita dapat menemukan aneka ragam karakter pengguna di Kompasiana. Setiap inidividunya unik. Setiap pengguna memiliki latar belakang, motivasi, dan opini yang berbeda satu sama lain. Setiap harinya, kami mencoba untuk mencerna dinamika serta ragam masukan dari para Kompasianer yang beraneka ragam ini.

Tak berhenti sampai memantau opini pengguna secara individu, kesehatan Kompasiana juga dipengaruhi oleh aspirasi komunitas yang disuarakan secara komunal. Demikian pula ada partner dan rekan bisnis yang kerap memberikan masukan berharga bagi keberlanjutan Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun