Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengasah Ingatan di Ternate dan Tidore melalui "Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa"

26 April 2018   19:01 Diperbarui: 27 April 2018   10:00 3408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat datang di Spice Islands! Foto diambil di Danau Tolire, Ternate. | Foto oleh IVANA FRISILIA

Tetapi ada juga benteng lain yang disebut oleh Mangunwijaya yang tak kami temukan keberadaannya. Sebaliknya, ada pula benteng lain yang kami datangi, tapi tak dimuat oleh Mangunwijaya (atau mungkin ditulis dengan penamaan berbeda?).

Penyesalan satu: kenapa juga datang ke Ternate dan Tidore hanya berbekal artikel googling-an. Akan lebih cakep bila terlebih dahulu membaca riwayat yang kredibel supaya bisa mengenang kisah-kisah yang pernah terjadi di situ dengan lebih layak.

Luput sudah kesempatan santai bengong-bengong sambil membayangkan perang singkat Portugis (pro-Tidore) dan Belanda (pro-Ternate) tahun 1601 yang berpusat di perairan Tidore dekat pusat kota Benteng Tahula.

Hilang sudah kesempatan membayangkan Benteng Nostra Senora del Rosario buatan Spanyol yang justru pernah menjadi simbol kekuatan Kesultanan Ternate pascapengusiran Portugis di bawah komando Sultan Babullah. Entah ruangan mana yang Sultan Said Barkat tawarkan untuk dihuni (namun ditolak) oleh Jougugu Hidayat. Entah, karena bentuknya sekarang sudah tak keruan.

Benteng Nostra Senora del Rosario di Ternate (kini disebut benteng Kastela). Katanya pernah diambil alih oleh Kesultanan Ternate dan dialihfungsikan dari markas Portugis menjadi istana/kedaton. | Foto oleh IVANA FRISILIA
Benteng Nostra Senora del Rosario di Ternate (kini disebut benteng Kastela). Katanya pernah diambil alih oleh Kesultanan Ternate dan dialihfungsikan dari markas Portugis menjadi istana/kedaton. | Foto oleh IVANA FRISILIA
Benteng Tolukko. Benteng ini hanya disebut beberapa kali (dua kalau saya tak salah) dalam buku
Benteng Tolukko. Benteng ini hanya disebut beberapa kali (dua kalau saya tak salah) dalam buku
  

2. Kedigdayaan 4 Kesultanan di Maluku Utara
Sesungguhnya kami sangat beruntung karena dapat berkunjung ke Kedaton Tidore dan Kedaton Ternate. Untuk Kedaton Tidore, kami hanya berkeliling di halamannya sedangkan di Ternate, kami diizinkan masuk istananya walau saat itu sang "abdi dalem" sudah bersiap-siap menanti ibadah sholat jumat.

Di dalam Kedaton Ternate kami disajikan sepenggal kisah tentang Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo yang meski kerap berseteru, ternyata mereka adalah adik kakak (huhu).

Penyesalan nomor dua: hilanglah kesempatan mengurutkan keturunan Raja Babullah. Tentu kisah "Ikan-ikan Hiu, Ido, dan Homa" yang menuliskan era kepemimpnan Sultan Said Barkat dan Sultan Modafar, memiliki sisi rekaan sendiri meski dilandaskan pada dokumen sejarah (maka saya mau tahu di mana batas Romo Mangun menaruh fakta dan fiksi). Tak sempat pula saya bertanya-tanya tentang sistem Bobato (kepala masyarakat), Sangaji (bupati/kepala daerah), dan Kaicil (pangeran) pada era masa kini.

Untungnya saya sudah sempat momotret sejumlah artefak dan bagan silsilah kerajaan yang kelak akan saya bagikan dalam artikel-artikel saya selanjutnya.

Bagian dalam Kedaton Kesultan Ternate. | Foto oleh WIDHA KARINA
Bagian dalam Kedaton Kesultan Ternate. | Foto oleh WIDHA KARINA
Halaman Kedaton Kesultanan Tidore. | Foto oleh IVANA FRISILIA
Halaman Kedaton Kesultanan Tidore. | Foto oleh IVANA FRISILIA
  

3. Laut dan gunung
Di antara sekian banyak anak Mioti Lamo dan Loema Dara dalam "Ikan-ikan Hiu, Ido, dan Homa", ada dua yang kembar. Diberikannya nama Lobi Dia (artinya: awan-awan ke darat) dan Lobi Dai (awan-awan ke langit). Sungguh ia pasti merasa bersyukur atas langit dan bumi Maluku Utara yang memang luar biasa indah. Diberkati oleh Jou ma Dutu!

Ternate dan Tidore menyajikan kami laut di sebelah kanan dan gunung di sisi lainnya. Duh, kelewat cantik. Naik sedikit sudah ada pohon cengkeh, turun ke pasar dekat laut sudah tersedia ikan segar untuk dimasak gohu. Ya sedapnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun