Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Pekerja Sosial

Selayaknya orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Saatnya HRD Stop Jadi Polisi CV: Sebuah Tamparan Keras untuk HRD yang Stagnan

26 Juni 2025   14:20 Diperbarui: 27 Juni 2025   08:48 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hrd dan pertanyaannya yang template | sumber gambar: id.jobstreet.com

Masih banyak HRD (bahkan di lembaga nirlaba yang seharusnya lebih progresif) yang berpikir bahwa stabilitas karier hanya bisa diukur dari durasi panjang di satu tempat. Ini adalah pola pikir beku yang ketinggalan zaman.

Padahal, stabilitas sejati itu bukan soal lama bekerja, tapi konsistensi dalam nilai, dampak, dan kontribusi.

Lebih baik saya pindah-pindah kerja, terus-menerus mencari tempat yang selaras secara visi, nilai, dan kapasitas, daripada harus bertahan di satu tempat selama 10 tahun tapi setiap hari hanya "numpang lewat," tidak belajar, tidak berkembang, dan tidak berdampak. Itu bukan stabilitas, itu stagnasi berkedok kenyamanan.

Jika Anda, sebagai HRD, masih memegang checklist usang ini saat merekrut:

  • "Jangan yang pindah-pindah."

  • "Jangan yang cuma 1 tahun di kantor sebelumnya."

  • "Jangan yang sering ganti bidang."

Maka saya sarankan, update-lah standar Anda sekarang juga, sebelum Anda menjadi museum hidup! Itu bukan assessment tools yang valid; itu adalah bias personal yang mengakar dan mematikan potensi. Anda bukan sedang menilai, Anda sedang menghakimi.

Loyalitas Itu Dibangun, Bukan Ditagih: Berhenti Meminta Budak Berdasi!

Saya, dan setiap profesional yang berakal sehat, akan loyal jika:

  • Organisasi memiliki struktur manajemen yang sehat, transparan, dan berorientasi visi.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Worklife Selengkapnya
    Lihat Worklife Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun