Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Pelajar kehidupan - Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Rumahkah yang Jauh Itu?

23 Mei 2025   22:20 Diperbarui: 23 Mei 2025   22:20 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: Dokumentasi Pribadi/ Wening Yuniasri)

Rumahkah yang Jauh Itu?

Pada kunang-kunang engah larimu
Dari kejaran lelaki yang menjadikan tawanan
Kapal telah dirancang: jadwal keberangkatan
Rumahkah yang jauh itu?

Bentangan sawah, tiada rumah
Hanya satu rumah bagi benakmu: bapak dan ibu

Tiadakah orang dapat membantu?
Perempuan remaja dirayu kawannya
Datang berduyun kepada lelaki kumisnya
Hendak ke berapa dijadikan madu

Oh, Tuhanku!
Jikalau Engkau Menghendaki kebaikan padaku
Berilah utusan!
Berilah utusan!

Seok lari putus asanya
Tersandung batu berguling tanah
Pulang! Pulang!
Dibawanya remaja itu pulang oleh kunang-kunang

Sejak saat ini, Kau Saksikan
Segala usia kudarmakan
Bagi seluas-luasnya kebaikan

Baca juga: Puisi: Menurut Saja

Rasa batin buncah
Menyeberang sungai, menemukan pelita di muka rumah

Baca juga: Puisi: Melepasmu

Sampaikah selamat, Wak?
Seorang anak perempuan tekun menyimak
Kacamata baca diturunkan
Senyum mengiyakan

Jogja, 23 Mei 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun