Berdasarkan penelitian ekstrak kulit salak mengandung alkaloid, polifenolat, flavonoid, kuinon, tanin serta triterpenoid dan steroid. Minyak flavonoid dapat menurunkan kolesterol hepatik dan kadar lipoprotein kolesterol plasma. Senyawa asam klorogenat dapat menghambat enzim HMG-CoA dan menurunkan profil lipid
5. Antikanker
Dengan berbagai kandungan senyawa yang ada, kulit salak dapat berpotensi sebagai bahan antikanker. Senyawa yang dapat berperan sebagai anti kanker pada kulit salak antara lain flavonoid, alkaloid dan tannin.
Polifenol pada kulit salak dapat berperan sebagai penginduksi apoptosis dan asam protokatekuat dapat menghambat proses metastasis sel kanker
6. Antimikroba (Pembasmi Kuman)
Kandungan flavonoid, saponin, dan tanin dalam kulit buah salak mengakibatkan kulit salak dapat berpotensi sebagai sumber antimikroba. Senyawa tersebut dapat menekan atau menghambat pertumbuhan bakteri serta jamur dengan merusak sel bakteri atau jamur.
7. Antihiperurisemia (Penurun asam Urat)
Kulit salak memiliki kandungan flavonoid, sebuah senyawa kuat yang tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan tetapi juga memiliki sifat anti-inflamasi (anti-peradangan).
Berkat kandungan ini, beberapa penelitian telah menunjukkan hasil menjanjikan; ekstrak kulit salak terbukti mampu menurunkan kadar Malondialdehyde (MDA), indikator kerusakan sel, dan mencegah kerusakan ginjal pada model tikus putih yang mengalami hiperurisemia (tingginya kadar asam urat).
Temuan ini mengindikasikan bahwa kulit salak memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai agen antihiperurisemia, menawarkan harapan baru dalam penanganan kondisi asam urat tinggi secara alami..
8. Immunostimulatory (Peningkat Daya Tahan Tubuh/Kekebalan)