Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alarm Keras Timnas: Realitas Level dan Jalan Terjal Menuju Piala Dunia

11 Juni 2025   14:14 Diperbarui: 11 Juni 2025   14:48 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patrick Kluivert dan Timnas disalami Presiden Prabowo Subiyanto selepas lawan China di GBK 05/06/2024 (foto: Fokussatu.id)

Andaikan pergantian pelatih jadi opsi, walaupun bisa dilakukan hal tersebut bukanlah opsi terbaik pula. Catatan pribadi saya tentang Kluivert, dia terlihat selalu opensif dalam permainan tanpa pandang bulu lawan, (permaian atraktif ini pula yang lebih disukai, namun belum tentu pada hasil), lebih menyerang, sehingga saat transisi bertahan saat melawan tim sekelas Jepang Australia yang bermain sebagai unit, menjadi kelimpungan.

Ini agak beerbeda dengan era STY yang dianggap memahami kedalaman skuad tim dan membaca kemampuan lawan, bertahan untuk kemudian menyerang jadi opsi utama STY, ini juga bisa dibilang cukup berhasil, walaupun gaya ini mendapat kritikan juga.

Pelatih pengganti belum tentu memperbaiki hasil, tinggal bagaimana federasi dan tim kepelatihan mengevalusi semua aspek yang tujuannya pada peningkatan level permainan.

Merajut Mimpi dan Optimisme Realistis Piala Dunia

Mimpi ke piala dunia belum usai, perjalanan masih berlanjut meskipun terjal harus dijalani. Indonesia lolos putaran 4 bukanlah hadiah, tapi hasil kerja keras semua komponen. Tentu saja jadi prestasi, catatan sejarah yang layak dibanggakan dan disyukuri.

Putaran 4 bukan hasil akhir, muaranya adalah piala dunia, masih ada 2 putaran lagi. Jika tidak ada perubahan, hanya pola lama dan menunggu keajaiban dari langit, padahal kita tahu kekuatan besar lawan, jangan berharap besar, tentu saja harus ada upaya maksimal.

Mencapai Piala Dunia bukanlah sekadar mimpi kosong yang mustahil diraih. Justru, ini adalah pemicu untuk sebuah optimisme yang realistis, mengakui bahwa jalan yang terjal membutuhkan kerja keras, komitmen tanpa henti, dan perbaikan menyeluruh pada tim.

Timnas Indonesia harus berbenah. Realitas level yang ditunjukkan oleh tim-tim elite Asia harus menjadi pelecut bagi tim dan PSSI. Tentu saja dukungan suporter tidak usahh diragukan, dimanapun bermain, ratusan juta pencinta sepakbola akan selalu mendukung, apalagi bisa benar nyata tampil di Piala dunia 2026, Semoga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun