Tujuh ribu kata si pria
Berbalas sepuluh ribu sang wanita
Bibir berucap, nada terangkai berkuasa
Kata berdansa di udara hampa
Namun makna seringkali tak beriring serta
Ribuan burung berkicau dihari pagi
Menenangkan hati dilanda galau
Namun saat dirimu berkata padaku
Telingaku sakit dengar suara sumbangmu
Kau bilang aku baik, cantik, menarik
Kau berjanji sepenuh hati untukku
Kau umumkan pada khalayak
Namun apa dinyana
Jiwa katamu tiada makna
Kalimat berangkai, setinggi menara gading
Pena lautan seolah ingin kau habiskan
Suara rayuan ingin meluluhkan kalbu
Seolah aku ingin percaya padamu
Kau kira hatiku tak mampu mengenali
Kau umbar mimpi agar aku terbuai
Kau umbar kata agar aku berselera
Hilangnya kejujuran diri dalam retorika
Membuat kata-katamu tiada berjiwa
Menyembunyikan makna, membunuh jiwa
Merasa kau berkuasa atas dunia
Kau anggap aku mainan semata
Dengan ribuan kata tanpa jiwa
Buat cakapmu dalam jeda norma bermakna
Cari ruang sunyi agar diri tak tersandera
Jangan hanya mendengar bisik tetangga
Tanya hati nuranimu sepenuh jiwa
Agar retorikamu berjiwa untukku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI