Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendulang "Emas" dari Bonus Demografi, Apakah Indonesia Sudah Terlambat?

21 September 2016   21:13 Diperbarui: 21 September 2016   21:27 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengikuti upacara perdana sebagai mahasiswa. Mereka adalah bagian dari peluang bonus demografi Indonesia (dok. pri).

Padasektor ketenagakerjaan, pemerintah diharapkan tidak sekadar menyiapkan lapangan kerja. Akan tetapi juga membekali generasi muda dengan kompetensi yang sesuai dengan kemajuan dunia kerja. Gagasan revitalisasipendidikan vokasi dan SMK yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi membawa harapanperubahan. Generasi muda perlu diberi kemudahan untuk mengakses pendidikan SMK. Di sisi lain, daya tarik dan kualitas SMK harus ditingkatkan dengan mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan dunia kerja dan potensi daerah.

Saat puncak bonus demografi, peluang perempuan untuk memasuki dunia kerja cukup terbuka karena jumlah anak yang sedikit. Pemerintah perlu memberi kesempatankerja lebih besar kepada perempuan agar bisa membantu meningkatkan pendapatan per kapita yang berdampak pada kesejahteraan keluarga.

Indonesia harus bekerja keras agar bisa mendapatkan manfaat maksimal dari bonus demografi, yaitu berupa generasi emas bangsa (dok. pri).
Indonesia harus bekerja keras agar bisa mendapatkan manfaat maksimal dari bonus demografi, yaitu berupa generasi emas bangsa (dok. pri).
Generasi emas bangsa akan tercipta jika negara mampu melindungi kehidupan warganya sejak dini. Program perlindungan sosial seperti  BPJS Kesehatan dan Kartu Indonesia Pintar menjadi instrumen penting untuk mengoptimalkan peluang bonus demografi. Sistem yang sudah ada tersebut harus terus disempurnakan agar masyarakat Indonesia memperoleh manfaat yang maksimal. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga perlu ditingkatkan agar dihasilkan sistem perlindungan sosial yang efektif.

Pembangunan sumber daya manusia yang baik adalah pembangunan yang berwawasan keluarga. Dalam hal ini peran keluarga dan orang tua untuk mencetak generasi emas bangsa sangat vital. Oleh karena itu, sangat penting mengembalikan fungsi keluarga untuk menyemai manusia Indonesia yang berkarakter dan tangguh. Keluarga adalah tempat pendidikan utama dan pertama, tempat perlindungan terbaik, sekaligus tempat menanamkan keteladanan dan budi pekerti bagi generasi penerus bangsa.

***

Generasi emas adalah generasi penerus yang memiliki visi cemerlang, percaya diri yang tinggi, serta bergairah untuk terus maju. Generasi emas memandang masa depan dan masa depan bangsa sebagai satu kesatuan dan menempatkannya sebagai hal yang utama. Sikap optimis diiringi kerja keras akan membuat Indonesia mampu mendulang emas dari bonus demografi.


 

Teks dan foto: Hendra Wardhana

Facebook   |  twitter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun