Dalam era big data, organisasi menghasilkan dan menyimpan jutaan data setiap harinya. Salah satu pendekatan paling efektif untuk menggali informasi berharga dari data tersebut adalah dengan teknik asosiasi dalam data mining. Teknik ini memungkinkan kita menemukan pola keterkaitan antar item dalam kumpulan data besar, yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan strategis, baik dalam bidang bisnis, kesehatan, hingga pendidikan.
APA ITU TEKNIK ASOSIASI?
Teknik asosiasi dalam data mining adalah metode untuk menemukan hubungan atau keterkaitan antar item dalam suatu dataset yang besar. Tujuannya adalah untuk menemukan pola-pola tersembunyi yang mungkin tidak terlihat secara langsung oleh manusia. Pola ini bisa berupa hubungan antar produk dalam transaksi, keterkaitan gejala dengan penyakit, atau preferensi pengguna dalam sistem rekomendasi. Contoh paling umum dari teknik ini adalah "market basket analysis" yang digunakan untuk menganalisis produk-produk yang sering dibeli secara bersamaan oleh pelanggan. Jika banyak pelanggan yang membeli roti juga membeli mentega, maka bisa disimpulkan bahwa ada asosiasi kuat antara kedua produk tersebut.
KONSEP UTAMA DALAM TEKNIK ASOSIASI
1. Support (Dukungan)
  Support adalah ukuran seberapa sering kombinasi item tertentu muncul dalam seluruh dataset. Dengan kata lain, support menunjukkan proporsi transaksi yang mengandung kombinasi item X dan Y dibandingkan dengan total keseluruhan transaksi. Support digunakan untuk menyaring itemset yang terlalu jarang muncul agar tidak dianalisis lebih lanjut, sehingga dapat mempercepat proses analisis dan menghindari aturan yang kurang signifikan.
2. Confidence (Kepercayaan)
   Confidence mengukur probabilitas item Y muncul dalam transaksi yang sudah mengandung item X. Semakin tinggi nilai confidence, maka semakin besar kemungkinan aturan tersebut dapat dipercaya untuk diterapkan. Misalnya, jika 80% transaksi yang berisi susu juga berisi roti, maka confidence dari aturan susu roti adalah 80%.
3. Lift
   Lift adalah ukuran yang membandingkan antara probabilitas terjadinya X dan Y secara bersamaan terhadap probabilitas terjadinya X dan Y secara independen. Lift digunakan untuk mengetahui apakah kehadiran suatu item akan meningkatkan kemungkinan munculnya item lain. Nilai lift > 1 menunjukkan bahwa item X dan Y sering muncul bersama lebih dari yang diharapkan jika keduanya tidak saling bergantung.
4. Conviction
   Conviction mengukur seberapa besar kepercayaan terhadap aturan asosiasi dibandingkan dengan kondisi saat aturan tersebut tidak berlaku. Conviction yang lebih besar menunjukkan bahwa pelanggaran aturan (misalnya X terjadi tanpa Y) jarang terjadi. Hal ini membantu memverifikasi validitas aturan dari sudut pandang negatif (pelanggaran).
THRESHOLD DALAM ASOSIASI
Agar pola yang ditemukan benar-benar relevan, digunakan ambang batas atau threshold tertentu:
1. Minimum Support
  Minimum support adalah nilai ambang batas terendah untuk sebuah itemset dianggap penting dalam analisis. Itemset yang memiliki support lebih rendah dari nilai minimum ini akan diabaikan. Threshold ini penting untuk mengeliminasi aturan yang sangat jarang terjadi dan tidak berguna secara praktis.
2. Minimum Confidence
   Minimum confidence adalah batas kepercayaan minimum yang digunakan untuk menyaring aturan asosiasi. Jika sebuah aturan memiliki confidence di bawah ambang ini, maka aturan tersebut dianggap lemah dan tidak akan dipertimbangkan dalam hasil akhir.
3. Threshold Tambahan
   Selain support dan confidence, threshold tambahan seperti lift > 1 atau conviction tinggi digunakan untuk memperkuat validasi aturan. Metrik-metrik ini berguna untuk mengevaluasi kualitas dan keterkaitan sebenarnya dari aturan asosiasi yang ditemukan, serta menghindari penemuan asosiasi palsu.
ALGORITMA DALAM TEKNIK ASOSIASI
1. Apriori
  Apriori adalah algoritma klasik yang digunakan untuk menemukan frequent itemsets dan membentuk aturan asosiasi. Algoritma ini bekerja dengan cara iteratif, membangun itemset yang lebih besar dari itemset yang lebih kecil yang memenuhi ambang batas minimum support. Prinsip utama Apriori adalah anti-monotonic, yaitu jika suatu itemset tidak memenuhi minimum support, maka semua superset-nya juga akan diabaikan. Dengan prinsip ini, proses pencarian pola menjadi lebih efisien karena mengurangi jumlah kombinasi yang perlu diperiksa.
2. FP-Growth
   FP-Growth adalah algoritma alternatif yang lebih efisien karena FP-Growth tidak menghasilkan kandidat itemset secara eksplisit seperti Apriori, melainkan menggunakan struktur data berbentuk pohon yang disebut FP-Tree. Dalam FP-Tree, data transaksi direpresentasikan secara kompak sehingga mengurangi kebutuhan untuk melakukan scanning dataset berulang kali. Melalui pemangkasan cabang dan pemetaan pola secara rekursif, FP-Growth mampu menghasilkan aturan asosiasi dengan cepat dan efisien, terutama pada dataset yang sangat besar.
PENERAPAN TEKNIK ASOSIASI
1. Kandang Kopi Tasikmalaya
  Usaha kafe ini menggunakan algoritma Apriori untuk menganalisis transaksi pelanggan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelanggan yang membeli minuman CF-19 sering kali juga membeli Es Kondang dan Jappanese. Berdasarkan informasi ini, manajemen membuat strategi promosi dengan menawarkan paket menu yang menggabungkan produk-produk tersebut. Hasilnya, terjadi peningkatan signifikan dalam penjualan paket tersebut.
2. Puskesmas
   Menunjukkan bahwa data resep obat yang direkam oleh Puskesmas dianalisis menggunakan algoritma Apriori. Ditemukan bahwa paracetamol sering diresepkan bersama vitamin C, terutama untuk pasien dengan keluhan flu. Pola ini membantu pihak Puskesmas dalam mengatur persediaan obat agar lebih efisien, dan juga memberikan gambaran umum tentang kecenderungan penanganan gejala penyakit tertentu.
TANTANGAN DAN SOLUSI
Tantangan utama dalam penerapan teknik asosiasi antara lain adalah munculnya asosiasi palsu (false positives), ukuran dataset yang sangat besar dan kompleks, serta waktu komputasi yang lama. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, beberapa solusi dapat diterapkan, seperti:
Menggunakan metrik validasi tambahan seperti lift dan conviction untuk memastikan kualitas aturan.
Memilih algoritma yang lebih efisien seperti FP-Growth untuk menangani dataset besar.
Menyesuaikan nilai threshold (support dan confidence) agar aturan yang dihasilkan benar-benar relevan dan dapat diterapkan.
KESIMPULAN
Teknik asosiasi dalam data mining merupakan alat yang sangat berguna untuk menemukan pola tersembunyi dari data besar. Dengan pemahaman konsep-konsep dasar seperti support, confidence, lift, dan conviction, serta penggunaan algoritma seperti Apriori dan FP-Growth, teknik ini mampu memberikan wawasan strategis dalam berbagai bidang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI