Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Melongok Kamar Gas Maut Masa Hitler di Jerman

19 Januari 2022   10:06 Diperbarui: 20 Januari 2022   16:00 3691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Situs sejarah kamp konsentrasi Dachau di Jerman. (dokpri)

Di pintu gerbang kamp, tertulis slogan dalam bahasa Jerman, arbeit macht frei. Artinya bekerja itu membebaskan. Slogan ini kontradiktif dengan kenyataan yang terjadi di kamp.

Melakukan kerja paksa, ancaman maut setiap saat di depan mata, diperlakukan tidak selayaknya... membuat hidup tahanan jauh dari kata merdeka.

Kondisi tahanan di kamp sangat buruk. Selain karena kerja paksa dan kurang makanan, udara dingin tanpa perlindungan cukup, penganiayaan dan penyiksaan mematikan secara semena-mena, sanitasi yang buruk, wabah penyakit seperti tifus, menyebabkan tewasnya sebagian besar tahanan. Situasi mengerikan membuat banyak tahanan lebih memilih bunuh diri.

Kalau ada tahanan yang tubuhnya terlihat masih "berisi", biasanya tahanan yang baru terciduk dan belum begitu lama menetap di kamp. Bahkan hari-hari menjelang pembebasan kamp oleh tentara Sekutu, masih banyak tahanan baru yang diangkut masuk ke kamp.

Di foto-foto yang tersebar di seluruh dunia, publik bisa melihat para tahanan di kamp konsentrasi Nazi umumnya tinggal tulang berbalut kulit. Di bawah ini adalah foto tahanan kamp Dachau saat dievakuasi tentara Amerika dan menerima pertolongan medis. 

Foto: Tahanan kamp konsentrasi Dachau, saat pembebasan. (Sumber: USHMM, courtesy of Tibor Vince)
Foto: Tahanan kamp konsentrasi Dachau, saat pembebasan. (Sumber: USHMM, courtesy of Tibor Vince)
Kamp konsentrasi di Dachau menjadi model bagi kamp-kamp konsentrasi lain yang didirikan. Kekejaman terhadap tahanan yang dilakukan di Dachau juga menjadi contoh bagi kamp-kamp lain.

Kamp di Dachau menjadi semacam "sekolah kekekerasan" bagi kamp-kamp lainnya untuk memberlakukan kekejaman dengan tujuan menghancurkan moral dan mental tahanan. Umumnya komandan yang akan bertugas di berbagai kamp konsentrasi, sebelumnya telah digojlok di kamp Dachau.

Kamar Gas yang Disamarkan

Kamp Dachau adalah kamp yang dirancang sedemikian rupa sehingga otoritas kehakiman tidak bisa menemukan bukti-bukti pembunuhan terhadap tahanan di kamp ini.

Misalnya komandan kamp Dachau, Theodor Eicke yang diduga menembak mati jurnalis komunis di kamp. Tapi Eicke memberi keterangan pers bahwa jurnalis itu hilang.

Begitu juga letak kamar gas yang dikamuflase. Di kamp Dachau, kamar gas ini disamarkan seperti kamar mandi. Kamar gas kamp Dachau berada dalam satu bangunan dengan krematorium, letaknya di sudut terpencil, tidak mencolok. Ini sengaja dikamuflase, juga untuk menghindari kecurigaan otoritas kehakiman.

Foto: Bangunan kamar gas dan krematorium di kamp konsentrasi Dachau. (dokpri)
Foto: Bangunan kamar gas dan krematorium di kamp konsentrasi Dachau. (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun