Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kisah Terbunuhnya 11 Atlet Israel, Olimpiade Tokyo Beri Keadilan

5 Agustus 2021   09:25 Diperbarui: 7 Agustus 2021   10:39 3219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Olimpiade Munchen 1972 dikibarkan setengah tiang peringati peristiwa terbunuhnya 11 atlet Israel. Sumber: Hulton Archive/Getty Images

Bahkan ketika teroris akhirnya mendapatkan mobil dan mengangkut para sandera ke bandara, massa mengikuti sampai ke bandara. Banyak orang bahkan bawa kursi lipat, juga berkumpul di bandara untuk menyaksikan bagaimana operasi penyelamatan ini berjalan. Bagi massa, ini seolah pertunjukan penuh aksi.

Olimpiade Munchen ketika itu berusaha menghapus citra militerisme yang pernah ditonjolkan oleh propaganda Hitler saat Olimpiade Berlin. Kehadiran petugas keamanan tidak terlalu mencolok pada Olimpiade Munchen. 

Pimpinan delegasi Israel sebelumnya mengeluhkan absennya penjagaan bersenjata, mengingat posisi mereka yang rentan terhadap serangan. 

Hal-hal di atas menunjukkan bagaimana lemahnya sistem keamanan dan ketidaksiapan menghadapi ancaman terorisme internasional ketika itu.

Foto: Kerumunan massa saat terjadi penyanderaan para atlet. (Sumber: HistoryCollection.com)
Foto: Kerumunan massa saat terjadi penyanderaan para atlet. (Sumber: HistoryCollection.com)

Sebelum Olimpiade Munchen 1972, negara-negara di Eropa Barat belum memiliki pasukan khusus anti teror. Tapi setelah Olimpiade berdarah ini, negara-negara di Eropa Barat mendirikan pasukan khusus anti teror.

Jerman yang tak siap menghadapi serangan di Olimpiade Munchen ini, setelah persitiwa ini akhirnya mendirikan pasukan anti terorisme, disebut GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9). Demikian pula Belanda, lalu mendirikan pasukan anti teror yang disebut BBE (Bijzondere Bijstands Eenheid).

Bisa dikatakan, Olimpiade berdarah di Munchen memicu dunia untuk membenahi dan meningkatkan sistem pertahanan keamanan dalam memerangi terorisme internasional.

Selain itu, sejak pembantaian di Olimpiade Munchen ini, isu-isu seputar Palestina menjadi sorotan utama dalam hubungan antara negara-negara Barat dan negara-negara Arab. Hal ini tetap tidak berubah hingga kini.***

(Penulis: Walentina Waluyanti)

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun