Selanjutnya terjadi tawar-menawar yang alot antara teroris, pemerintah Jerman dan Israel. Perdana Menteri Israel ketika itu, Golda Meir, menolak tegas tuntutan para teroris untuk membebaskan tahanan Palestina, dan menolak bernegosiasi dengan teroris. Menurut pemerintah Israel, memenuhi tuntutan teroris hanya akan menstimulasi timbulnya serangan-serangan berikutnya.
Karena negosiasi yang alot, para penyandera meminta bus yang bisa membawa mereka ke bandara. Permintaan ini dikabulkan pemerintah Jerman. Para atlet yang dijadikan sandera ini, dengan tangan diikat dan mata ditutup kain, kemudian ikut digiring ke bandara.
Di bandara, drama ini berakhir dengan tewasnya 9 atlet yang tertembak (2 lainnya tewas di hunian atlet), 1 polisi Jerman dan 5 penyandera juga tewas tertembak. Tiga penyandera lainnya ditahan di penjara Munchen, tapi kemudian dibebaskan ketika terjadi pembajakan pesawat Lufthansa untuk menuntut pembebasan ketiga teroris ini.
Mengapa Peristiwa Berdarah Olimpiade Munchen Telah Mengubah Dunia?Â
Persitiwa berdarah pada Olimpiade Munchen adalah salah satu peristiwa yang dimasukkan ke dalam buku tentang peristiwa-peristiwa yang mengubah dunia.Â
Buku ini saya baca dalam bahasa Belanda yang berjudul "1001 Dagen die Onze Wereld Veranderd Hebben". (1001 Hari yang Telah Mengubah Dunia Kita).
Terorisme pada Olimpiade sangat mengejutkan dunia. Terlebih untuk pertama kalinya dunia mendengar dan menyaksikan siaran langsung aksi terorisme melalui radio dan televisi. Peristiwa berdarah pada Olimpiade Munchen disiarkan oleh media selama berhari-hari, dan disebut sebagai "peristiwa terbesar tahun ini".
Kehadiran media dari berbagai negara benar-benar dimanfaatkan oleh teroris, yang memang  memerlukan publikasi. Dan Olimpiade, tempat di mana media dari seluruh negara berkumpul, adalah sarana publikasi yang ideal bagi terorisme.
Melalui televisi, kekerasan berdarah, ancaman dan tuntutan teroris disiarkan setiap hari ke seluruh dunia. Siaran ini hadir di setiap rumah dan menyebarkan ketakutan ke seluruh negara.Â
Publik tak menyangka, Olimpiade yang menyebarkan sportivitas dalam kegembiraan dan persahabatan antar negara, bisa berubah menjadi ajang pembantaian berdarah.
Tak pelak, dunia tersentak. Bahaya terorisme modern benar-benar di depan mata! Peristiwa berdarah ini kemudian mendorong negara-negara di dunia memperbaharui sistem keamanan untuk mengantisipasi bahaya terorisme modern.