Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Luna dan Labirin Ingatan

17 Oktober 2021   09:36 Diperbarui: 21 Oktober 2021   19:47 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luna dan Labirin Ingatan. Ilustrasi: Foto Wahyu Sapta.

Putri sudah besar dan berwajah lembut mirip dirinya. Anak umur lima tahun itu bagai menyirap dirinya. Bagas memanggilnya. Tetapi Luna bergegas berlalu meninggalkan mereka. Bagas mengejarnya. 

"Luna, kamu Luna, kan? Aku Bagas, suamimu. Aku mencarimu, Luna. Hingga bertahun-tahun lamanya. Kembalilah!"

Luna berkata, "Maaf, aku bukan Luna!"

Ia menembus hujan deras demi meninggalkan Bagas yang bertahun-tahun tidak bertemu. Tiga tahun! Oh, waktu yang telah membuatnya terombang-ambing oleh cerita yang tak dimengerti olehnya dan pikiran warasnya.

Hujan membuatnya kembali terluka. Ada seseorang di samping Bagas. Perempuan muda cantik seumuran di bawahnya yang terlihat akrab dengan Putri. Ia yakin, Bagas sudah menikah kembali dan melupakan dirinya. 

Hatinya berkecamuk. Pada saat ingatannya kembali, patah hati disertai kesakitan menerpanya. Labirin ingatan berputaran, sulit mencari jalan keluar.

Di kamar Luna di rumah besar milik Bu Simon, ia meratap sendu.

"Aku Melia, bukan Luna," ucapnya pilu. Hatinya remuk redam.

Semarang, 17 Oktober 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun