Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luna dan Hujan yang Tak Kunjung Reda

4 Maret 2021   13:44 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:36 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Foto Wahyu Sapta.

Mendadak ia tadi mengingat segalanya. Ia juga teringat lelaki pemilik toko yang merangkap kasir. Ia ingat gadis kecil berpita dua yang duduk di sebelah lelaki tadi. Sebenarnya ia ingin menghambur ke pelukan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghambatnya.

Keterikatan dirinya dengan Ibu Simon menyebabkan ia menjauh dari tempat ini. Selama ini ia telah dirawat Ibu Simon dengan tulus. Hingga ia menjadi sekarang. Apalagi tadi ia melihat seorang perempuan muda mendampingi lelaki pemilik toko yang merangkap kasir. Ia tak ingin mengganggu mereka.

"Melia, mana payungmu?"

"Maaf ibu, saya lupa."

"Badanmu kuyup begitu. Bajumu juga basah semua. Nanti kamu bersalin di rest area terdekat."

"Terimakasih, ibu."

"Lain kali kamu jangan begitu."

"Baik, ibu."

Beberapa tahun lalu, Ibu Simon menemukan Melia bersimbah darah. Tanpa identitas dan mengalami amnesia. 

Hujan di luar masih saja deras. Tampaknya tak akan reda dalam waktu dekat. Melia memandang luar dari kaca mobil. Air matanya menetes pelan tanpa suara. Ia mengingat segalanya. 

Semarang, 4 Maret 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun