Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Riuhnya Semesta

25 April 2019   23:27 Diperbarui: 25 April 2019   23:32 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pernah suatu masa, saat aku berkelana merasuki dunia, kudengar suara riuh semesta simpang siur, sungguh berisik, tak ada yang mampu kucerna, bahkan untuk percayanya pun butuh luaskan hati,

senyum lirih sengau, kemudian tangis pilu, mata melow, girang, galak, saling curiga, tawa tak pernah habis, berkata pedas, saling hujat. ada apa?

padahal yang kubutuhkan jawaban pasti dan tepat. apa yang harus kucari?

lalu aku menyendiri dalam keramaian. mencari damai. hampir tak ada, jajaran huruf hiruk pikuk saling berbenturan, hampir membuatku gila. sungguh, aku butuh ketenangan!

bisakah riuh semesta berhenti sejenak diam? mematikan jajaran huruf yang berbenturan,

perang alam maya membuatku bingung.

huruf-huruf berseliweran membuatku bingung.

Semarang, 26 April 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun