Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kata Semesta

8 April 2024   20:41 Diperbarui: 9 April 2024   16:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay.com

Terkadang semesta memberi tanda
Namun seringkali aku menutup mata
Karena masih ada dalam batin sebuah asa
Untuk sebuah perubahan yang terjadi pada rasa

Berharap kau dan aku menjadi kita
Menyepikan segala kata semesta
Yang jelas menyuarakan sebaliknya
Bila terkenang ini, hati berontak tak mau terima

Namun sesungguhnya begitulah yang terjadi
Mata hati terus terpejam
Suara batin terus terkekang
Pedih karena sakit yang tak tertahan

Saat diri dengan sengaja melawan semesta
Dan rasa itu menjadi hambar
Karena sejak awal memang begitu nyatanya
Hanya saja hati tak bisa terima

Akhirnya kupaham
Kadang hanya perlu mengikuti apa kata semesta
Jika tak mau terpuruk di jurang putus asa

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
8 April 2024

3-2770

Baca juga: Syarat Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun