Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Mom of 4, mompreneur, penulis, pengemban dakwah yang semoga Allah ridai setiap langkahnya.

Menulis untuk menggambarkan sempurnanya Islam

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kohabitasi Berujung Mutilasi, Potret Tragis Pergaulan Bebas

22 September 2025   05:28 Diperbarui: 22 September 2025   05:28 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam menjaga moral publik. Negara yang menerapkan syariat Islam akan:

Membangun pendidikan berbasis akidah Islam, menanamkan pemahaman halal-haram sejak dini.

Menerapkan sistem pergaulan Islam, seperti aturan menutup aurat, larangan khalwat, dan pemisahan tempat tinggal laki-laki dan perempuan.

Menegakkan hukum syariat, dengan memberikan sanksi tegas pada pelaku zina, pembunuhan, dan kejahatan lain. Hukuman ini bukan semata-mata balas dendam, tetapi mekanisme pencegahan agar masyarakat terjaga dari kerusakan.

Menolak Normalisasi Dosa

Masyarakat Muslim seharusnya sadar bahwa kohabitasi bukan sekadar "pilihan gaya hidup," melainkan dosa besar yang membuka pintu kehancuran. Normalisasi kumpul kebo dengan alasan cinta, efisiensi, atau kebebasan pribadi, sama saja dengan melegalkan zina. Ketika dosa ini dilegalkan, jangan heran jika kejahatan-kejahatan lain ikut bermunculan.

Maka, solusi satu-satunya adalah kembali kepada Islam secara kaffah. Hanya dengan penerapan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan: individu, masyarakat, dan negara, maruah manusia bisa dijaga. Kehormatan perempuan akan terlindungi, laki-laki diarahkan pada tanggung jawab, dan generasi diselamatkan dari kerusakan.

Kasus mutilasi di Surabaya bukan sekadar kisah tragis hubungan sepasang kekasih. Ia adalah cermin dari kegagalan sistem sekuler-liberal dalam menjaga kehidupan. Selama agama dipisahkan dari aturan hidup, tragedi demi tragedi akan terus berulang dan berujung ngeri.

Islam tidak pernah salah dalam memberikan aturan. Justru manusialah yang salah karena meninggalkan Islam. Saatnya kita mengambil pelajaran dari peristiwa memilukan ini: hanya dengan kembali kepada Islam kafah, nyawa, kehormatan, dan masa depan generasi dapat benar-benar terlindungi.

Wallahu a'lam bisshowab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun