Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Entah Mengapa

26 April 2020   00:18 Diperbarui: 26 April 2020   00:42 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luruh hujan membasahi malam

tiada henti gelisah memicu jiwa

dan mata sayu menatap langit

di persimpangan kita pun terkapar

Apa yang bisa dibangkitkan

dengan ketidakberdayaan ini

mungkinkah doa-doa jengah

disapu hujan hingga tanah menelannya

entah, kemana kita harus berpijak

musim telah mengingkari kesombongan kita

entah mengapa zaman telah pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun