Mohon tunggu...
Vida Hartanto
Vida Hartanto Mohon Tunggu... Seniman - Social Media Marketing

Alumni Bahasa dan Sastra Indonesia UGM. Sesekali menulis, lebih sering menyanyi di kamar mandi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pintu

29 November 2020   19:15 Diperbarui: 29 November 2020   19:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi

Hei, jangan lupa buka pintu belakang rumahmu

Aku akan mampir malam ini

Untuk meminta air yang kau tawarkan tadi pagi

Akan kuteguk dengan syahdu,

pelan dan tidak terburu

Pasti kunikmati setiap tetesnya yang mengaliri dahagaku

akan dinginnya ujung-ujung jarimu

Hei, aku datang, kau membuka pintu belakang itu seperti pintaku

Benar, kau suguhkan merdu air

yang beradu dengan kaca

Aku tidak tahu apa namanya

Ada rasa manis di sana

dan asin; oleh air matamu

Kau mengucap duka yang kukecup di tepi gelas

Maka tersayatlah sampai kerongkonganku yang kemudian meradang

oleh tangis yang kau titip

Hei, rupanya kau membiarkan pintu depanmu terbuka

dan ada tamu di sana

Kau mengambil gelas yang baru habis separuh dari tanganku

Bukan lagi haus yang menjadi kesakitanku,

namun dia yang sungguh kau tawari madu;

madu dari senyumanmu yang mekar tanpa ragu

Dan yang tersisa adalah aku

yang menutup pintuku sendiri tanpa kunci,

namun terlampau keras untuk terbuka lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun