Izinkan Aku Mengetuk Pintu Hatimu
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
"Jangan tergoda oleh orang lain ya, Sayang," bisik Sasmita di telinga sang kekasih.
"Hehe ... nggaklah, Mas. Nggak akan pernah. Kan ... aku cintanya sama kamu?"
"Iya, sih. Aku percaya kok!"
"Sebaliknya, Mas juga jangan tergoda oleh gadis lain, ya!"
"Hmm .... Percayakan saja pada kekasihmu ini. kau ratuku satu-satunya! Tapi ....,"
"Tapi apa?" selidik Paramita.
"Jangan lama-lama. Aku bisa kangen!"
 "Iya, janji! Begitu ada waktu luang, aku akan pulang!"
***
Ternyata, janjinya molor. Yang namanya pekerjaan tak ada henti-hentinya. Sebagai dokter di pedesaan, tepatnya di sebuah ibu kota kecamatan, tugas Paramita tak bisa digantikan oleh siapa pun. Hanya ada dia satu-satunya dokter yang diandalkan benar-benar 24 jam nonstop. Lelah luar biasa selalu mewarnai hidupnya sehingga selalu tidak punya waktu untuk pulang.
Jarak antara tempat berdinas dengan rumahnya sendiri sekitar 300-an kilometer. Tentu saja dengan transportasi minim menuju desa tempat pengabdiannya.