Mohon tunggu...
verrin channel
verrin channel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

haloo, saya Verrin Clarissa seorang pelajar di salah satu sekolah yang berada di Cikarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Seperti Api Unggun yang Membangun

1 April 2023   10:18 Diperbarui: 1 April 2023   10:25 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era generasi sekarang, Kurikulum Merdeka sudah tidak asing diperbincangkan. Kurikulum Merdeka sudah banyak kita temukan di beberapa sekolah di Indonesia. Sehingga sebagian besar sekolah di Indonesia sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

Namun sebenarnya, apa maksud dari Kurikulum Merdeka ya? Apakah dengan adanya Kurikulum Merdeka dapat membentuk merdeka belajar?

Sebelum membahas lebih dalam, mari kita cari tahu terlebih dahulu mengenai penerapan Kurikulum Merdeka di lingkungan sekolah.

Sekolah merupakan sarana bagi siswa untuk memupuk ilmu dan mempelajari hal baru. Sekolah sangat membantu siswa dalam berpikir dan memperluas wawasan, juga mengasah kreativitas dari siswa sendiri.

Saya pribadi sebagai seorang siswa belum pernah merasakan penerapan Kurikulum Merdeka. Namun di sekolah saya, sesungguhnya sistem dan nuansanya sudah seperti Kurikulum Merdeka. Walau secara resmi baru akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran mendatang.

Di sekolah saya, siswa sudah diajarkan cara berpikir kritis, sikap mandiri, kreatif, berkolaborasi atau berkerja sama, dan sikap lainnya yang dapat memajukan merdeka belajar siswa.

Itulah pengalaman saya, walaupun saya belum merasakan penerapan Kurikulum Merdeka.

Namun, saya pribadi memahami dengan baik bahwa Kurikulum Merdeka dapat memajukan pendidikan bagi bangsa Indonesia. Kurikulum ini pasti dapat mendorong perbaikan yang terjadi pada pembelajaran di kelas.

Kurikulum Merdeka tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi setiap siswa. Kurikulum Merdeka juga akan mendorong pemulihan serta perbaikan pada krisisnya pembelajaran yang ada sekarang. Bahkan, Kurikulum Merdeka akan mendorong pembelajaran berdasarkan visi misi sekolah, sesuai dengan fasilitas yang dimiliki dan kebutuhan belajar dari setiap murid.

Kurikulum Merdeka pun dapat lebih memudahkan siswa karena siswa dapat memilih pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan setiap individu. Hal tersebut sangat membantu meningkatkan kualitas dari segi pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada pengembangan karakter siswa dengan melakukannya melalui projek penguatan profil Pancasila.

Melalui projek penguatan profil Pancasila, siswa diharapkan dapat mencerminkan serta menerapkan karakter pelajar berdasarkan Pancasila seperti sikap mau bergotong royong, kreatif, mandiri, berpikir kritis, beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagainya.

Terdapat banyak sekali keungggulan dari Kurikulum Merdeka antara lain kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara lebih interaktif dan relevan, memberikan kemerdekaan lebih untuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan, serta kegiatan pembelajaran akan lebih mendalam dan berfokus pada materi esensial.

Pada Kurikulum Merdeka ini, satuan pendidikan diizinkan untuk memilih opsi yang terdapat pada Kurikulum Merdeka untuk diterapkan. Opsi yang dimaksud antara lain mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.

Mandiri belajar sendiri dilakukan tanpa mengubah struktur kurikulum, sedangkan mandiri berubah dan mandiri berbagi dapat melakukan pengubahan stuktur kurikulum dengan Kurikulum Merdeka.

Terdapat banyak pula dukungan implementasi terhadap Kurikulum Merdeka seperti komunitas belajar, platform merdeka mengajar, webinar, narasumber, dan sebagainya. Hal yang menjadi kunci tercapainya keberhasilan Kurikulum Merdeka adalah melakukan refleksi bersama.

Berdasarkan informasinya, ternyata lebih dari 140.000 satuan pendidikan sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, baik yang berada di desa-desa terpencil maupun wilayah yang minim fasilitas.

Menariknya, pada jenjang menengah atau yang biasa dikenal sebagai SMA, siswa sudah tidak lagi menerapkan penjurusan melainkan siswa dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat masing-masing.

Penerapan Kurikulum Merdeka tidak bersifat wajib sehingga setiap sekolah diberikan kebebasan di dalam memilih penerapan kurikulum.

UPT di setiap daerah sudah memberikan kebebasan dengan menyediakan berbagai materi pelatihan. Setiap sekolah perlu membentuk serta mengaktifkan komunitas belajar bagi para guru sehingga merdeka mengajar ini dapat membantu di dalam penerapan materi serta berkolaborasi dan berbagi praktik.

Akhir kata, mari kita dukung Kurikulum Merdeka bagai api unggun yang terus membangun!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun