“Oh... ternyata memang tidak perlu ada list pertanyaan.” Makanya dikatakan TTS Unik. Ini mungkin karena saya kurang update dengan perkembangan dunia TTS.
Pada TTS Unik sekilas sama dengan TTS konvensional. Ada kolom mendatar dan menurun, Cuma penomorannya tidak urut. Pada bagian bawah bagan terdapat 2 buah kotak yaitu kotak huruf dan kotak daftar huruf.
Pada bagan/table yang penomorannya tidak berarturan itu ada beberapa kotak yang sudah diisi huruf-huruf. Sayangnya cuman 2 macam huruf saja, misalnya “I” dan “K” yang tersebar di beberapa kotak.
Pada kotak huruf dibawah, terdapat daftar huruf yang bakal terpakai untuk mengisi TTS Unik tersebut. Termasuk huruf I dan K yang disitu sudah dicoret. Artinya kedua huruf tersebut sudah terpakai.
Sedangkan kotak daftar huruf yang penomorannya urut itu disediakan bagi kita untuk mengisikan huruf yang sesuai dengan nomornya. Misalnya huruf A masuk kotak nomor 2. Maka pada bagan TTS semua kotak yang bernomor 2 adalah tempat bagi huruf A.
Mungkin awalnya agak membingungkan. Namun jika sudah mampu menemukan kata-kata yang pas selanjutnya akan lebih mudah. Kalau saya bilang sih, TTS ini memang unik dan menarik. Tidak perlu buka kamus, ensiklopedia, atau Google.
TTS Unik ini bisa menghadirkan keseruan jika dimainkan bersama-sama anggota keluarga lainnya. Cuma sayang TTS Unik nomor 3 halaman 7 buku ini terdapat kesalahan cetak yang bikin pusing tujuh keliling. Namun akhirnya terbantu dengan adanya kunci jawaban di halaman-halaman terakhir. Ya, kunci jawaban adalah pilihan terakhir. Bukan berarti menyerah loh ya. Mengisi TTS khan cuman for fun saja, bukan ujian semester.
Terdapat 60 buah TTS Unik dalam buku ini. Lumayan banyak dan mungkin saja bisa dilahap selama 2 bukan. Jadi sehari satu TTS dirasa cukup sebagai olahraga otak. Pada halaman genap terdapat kutipan-kutipan "Sebaiknya Anda Tahu" yang pernah hadir di harian Kompas. Lumayan juga untuk menambah pengetahuan sejarah. Hanya saja ada satu catatan sedikit, nomor-nomor dalam kotak mendatar dan menurun terlalu kecil. Agak susah bagi mereka yang sudah berkurang daya penglihatannya.
Bagi yang menginginkan variasi dan sensasi lain dari mengisi TTS, buku yang dibuat oleh Jeff Dixon dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas ini bisa menjadi pilihan. Menjadi sarana mengisi waktu luang selepas makan siang atau sekedar teman perjalanan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI