Mohon tunggu...
Konstantinus Jalang
Konstantinus Jalang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

Berfilsafat dari Bawah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Tradisi Discernment of Spirit dalam Gereja Katolik

29 Oktober 2020   15:28 Diperbarui: 21 November 2021   20:36 3943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Tradisi Discernment of Spirit dalam Gereja Katolik. | pexels

Bagaimana kaitannya dengan discernment of spirit? Discernment of spirit adalah bagian dari tanggapan iman manusia atas Allah yang menyelamatkan. Discernment of spirit merupakan indikasi bahwa seseorang memiliki rahmat, yakni iman. 

Iman itu ditunjukkan melalui usaha mencari kehendak Allah dalam "aktivitas" discernment of spirit. Discernment of spirit dengan demikian adalah usaha manusia (Kristiani) untuk memutuskan apakah aku mau menanggapi Allah yang menyelamatkan atau tidak? Tanggapan terhadap Allah berarti memilih yang baik dan menolak yang jahat.

Baca juga: Akankah Gereja Katolik Mengalami Revolusi Kedua?

IV.Penutup: Relevansi

Allah juga menyatakan diri-Nya melalui realitas sosial di mana di dalamnya kita membuat keputusan.  Roh Kudus pun dengan demikian berkarya melalui kenyataan sosial. Yang perlu kita sadari bahwa Roh Kudus selalu mengajarkan tentang kebenaran.   Di tengah kehidupan sosial, kita mesti memilih kebenaran. Geraja zaman sekarang berjumpa dengan teknologi. Hampir semua orang menggunakan teknologi, baik itu petani, politisi ataupun religius. 

Bagaimana seorang kristiani melakukan aktivitas discernment of spirit atas perkembangan teknologi di zaman sekarang? Seorang Kristiani harus menggunakan teknologi demi mendekatkan dirinya pada kehendak Allah. Atau dalam bahasa Ignatius dari Loyola: "demi lebih besarnya kemuliaan Allah". 

Itulah goal aktivitas discernment of spirit. Seorang Kristiani hendaknya menggunakan Facebook, What's App, Instagram, You Tube sejauh itu membuatnya semakin memuliakan Tuhan, semakin dekat dengan Tuhan dan sesama.

Kita meyakini bahwa Roh Kudus berkarya melalui media-media ini. Di samping itu, perlu disadari pula bahwa iblis juga mampu bekerja melalui teknologi. Tentu saja penggunaan teknologi perlu disertai "aktivitas" discernment of spirit. Misalnya, ketika kita mengunggah sebuah status di facebook. Pengunggahan berarti membiarkan unggahan itu disaksikan oleh banyak orang. Dalam kasus ini, kita perlu meneliti maksud kita mengunggah status tersebut. 

Apakah kita bermaksud untuk membagikan pengetahuan kepada banyak orang atau bermaksud mempopulerkan diri melalui kata-kata yang romantis atau filosofis? Ataukah kita bermaksud menyampaikan hoax? Dari sinilah kita akan mengenal mana yang sesuai dengan kehendak Allah dan mana yang bertentangan dengan kehendak Allah.

Oleh: Venan Jalang

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun