Mohon tunggu...
Konstantinus Jalang
Konstantinus Jalang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang

Berfilsafat dari Bawah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Tradisi Discernment of Spirit dalam Gereja Katolik

29 Oktober 2020   15:28 Diperbarui: 21 November 2021   20:36 3943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Tradisi Discernment of Spirit dalam Gereja Katolik. | pexels

Tujuan sejati kehidupan manusia ialah bertemu dengan Allah. Saat itu semua manusia berhadapan muka dengan Allah (bdk. 1Kor 13:12). Dalam kehidupan sejati, kita "mengenal satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah diutus-Nya" (1Yoh 17:3). Mengenal Allah yang sedemikian dekat hanya mungkin apabila kita mengambil bagian dalam kehidupan Allah sendiri. 

Di kehidupan yang sekarang, kita masih berjuang untuk mengenal Allah. Meskipun harus diakui bahwa pengenalan akan Allah di dunia sekarang masih samar-samar.  Yang dapat dilakuan di dunia sekarang ini ialah berjuang. Perjuangan itu tidak lain ialah dengan selalu berusaha melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Yang memungkinkan kita menemukan kehendak Allah ialah Roh Kudus sendiri.

Maka, aktivitas discernment of spirit adalah bagian dari perjuangan itu. Discernment of spirit itu sendiri adalah sebuah usaha untuk mengenal kehendak Allah. 

Pengenalan akan kehendak Allah di dunia sekarang setidaknya memberikan sedikit gambaran tentang apa artinya kehidupan eskatologis itu. Bila di dunia ini kita berusaha memilih yang baik, yang membawa kita pada suka cita, damai, adil, cinta, dan belas kasih, maka, dapat dikatakan bahwa apa yang telah kita lakukan adalah bagian dari antisipasi dari kehidupan abadi itu sendiri. Dikatakan antisipasi, lantaran kita telah mengecap sedikit kehidupan Allah itu di dunia yang sekarang melalui rahmat Roh Kudus.

D. Discernment of Spirit: "Aktivitas" Merumuskan Dogma

Discernment of spirit bukanlah sebuah pernyataan dogmatis. Namun discernment of spirit adalah tindakan yang merumuskan semua pernyataan dogmatis. Penulis katakan demikian lantaran penulis sangat yakin bahwa semua pernyataan dogmatis yang dikeluarkan oleh Gereja mustahil tanpa berangkat dari discernment of spirit yang serius dan disiplin. Misalnya, dogma yang mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah sungguh Allah sungguh manusia. Dogma ini dikeluarkan berdasarkan discernment of spirit para peserta konsili Khalsedon.

Harus diakui bahwa pernyataan dogmatis memang sama sekali tidak berpengaruh pada eksistensi Allah. Allah dalam diri-Nya tetaplah Dia Yang Transenden. Demikian pun dengan pernyataan dogmatis tentang "Maria dikandung tanpa noda dosa" misalnya. Pernyataan ini sama sekali tidak berpengaruh pada identitas Maria. 

Entah ada dogma atau tidak, bunda Maria tetaplah dikandung tanpa noda dosa. Pernyataan dogma adalah bentuk tanggapan iman manusia terhadap kebenaran itu. Karena pernyataan itu adalah tentang sebuah kebenaran iman, dan yang merumuskannya adalah manusia, maka pernyataan iman itu dirumuskan berdasarkan pembedaan roh yang ketat.

E. Keselamatan adalah Persoalan Keputusanku

Semua manusia dipanggil oleh Allah menuju keselamatan. Inisiatif penyelamatan pertama-tama datang dari Allah. Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Manusia hanya dapat menjawab dan menanggapi panggilan keselamatan Allah.  Manusia menanggapi Allah berkat rahmat yang dianugerahkan oleh Roh Kudus. Rahmat itu tidak lain adalah iman. 

Tanggapan manusia atas Allah yang menyelamatkan dengan demikian terkait keputusan iman yang bebas dan tanpa paksaan. Orang Kristiani menanggapi Allah dengan berusaha melakukan kehendak Allah yang tentu saja secara defenitif melalui penerimaan sakramen-sakramen. Orang-orang bukan Kristiani dianggap menanggapi Allah melalui niat baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun