Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Spirit Chakra: Memeluk Pohon

14 Maret 2024   08:08 Diperbarui: 14 Maret 2024   08:13 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Spirit Chakra: Memeluk Pohon


Di bawah rindangnya pepohonan,
Kutemukan kedamaian.
Memeluk batang pohon tua,
Merasakan energi yang mengalir.

Chakra-chakraku terbuka,
Menerima energi alam.
Kekuatan dan ketenangan mengalir,
Menyembuhkan luka dan beban.

Akar pohon mencengkeram bumi,
Memberikan rasa aman dan terlindungi.
Daunnya menari diiringi angin,
Menyebarkan cinta kasih dan kedamaian.

Aku memeluk pohon dengan erat,
Merasakan kedekatan dengan alam.
Kami adalah satu kesatuan,
Terhubung dalam energi kehidupan.

Terima kasih, pohon,
Telah memberikan kedamaian dan kekuatan.
Aku akan selalu menghormatimu,
Sebagai simbol kehidupan dan kebijaksanaan.

Sang Pohon dan Kehadiran Chakra

Dalam kesejukan hutan yang sunyi,
Aku berdiri, memeluk pohon dengan lembut.
Dekapanku menyatu dengan batang yang kokoh,
Seakan menjalin ikatan dengan akar yang dalam.

Pohon, makhluk yang penuh kesadaran,
Menyambut pelukanku dengan kehangatan dan kebijaksanaan.
Di dalam pelukannya, aku merasakan aliran energi yang mengalir,
Membawa kedamaian dan harmoni ke dalam diriku.

Di dalam dada, chakra-chakra berputar dalam ketenangan,
Sebagai pusat energi yang menghubungkan langit dan bumi.
Dalam dekapan pohon yang kuat dan kokoh,
Aku merasakan segenap kekuatan alam yang mengalir dalam diriku.

Chakra akar, menghubungkan aku dengan tanah yang subur,
Chakra sakral, memancarkan kreativitas dan vitalitas.
Chakra matahari, menyinari diriku dengan kehangatan,
Dan chakra mahkota, membawa kedamaian yang abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun