Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Sejadah Usang dan Selisih Doa "

13 Januari 2019   00:15 Diperbarui: 13 Januari 2019   00:35 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam bertasbih..

Tak usah tertuliskan bahasa kegelapan

Karena tak berbilang riuhnya soalan di balik gelap tindih-bertindih

Sampai gemuruh angkasa raya bersinaran doa di atas sejadah usang dan selisih doa insan yang tersesat dalam kegelapan

Lalu...

Di jeda masa sampailah pada titik ingatan dan penyesalan yang panjang...

Kenapa ada satu saja duri yang begitu tajam melukai..

Di tengah jalan kota yang tak terkirakan..tak terpikirkan..

Dan dunia serasa terbolak -balik

Saat sahabat membisikkan urai kata yang melukiskan..pualam yang melenakan jiwa

Satu..dua..tiga..empat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun