Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Romansa di Jakarta

18 September 2021   14:16 Diperbarui: 18 September 2021   14:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diubah sedemikian rupa, entahlah untuk apa semua itu

Dan kini...

Kucium bau-bau tengik

Sampai-sampai leherku tercekik

Berasal dari nafas kebiadaban orang-orang tak bermuka,

para penguasa kota

Mereka kosmopolitan kelas elit

Orang pendidikan yang punya duit

Kerjanya berorasi, menyuarakan demokrasi

Namun, mengkhianati diri sendiri

Tak berbudi apalagi nurani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun