Pak Amar menatap wajah Rafa yang suram. "Kamu tahu gak, Rafa, bahkan orang sukses sekalipun pernah merasa gagal."
"Bedanya, mereka bisa bangkit lagi. Aku malah makin ngerasa gak berguna."
Pak Amar tersenyum kecil. "Itu karena kamu sedang melihat hidup dari sisi gelapnya saja."
Rafa mengernyit. "Maksudnya?"
"Kamu fokus pada yang hilang, bukan yang masih kamu punya."
"Contohnya?"
"Coba deh, kamu masih bisa makan hari ini, kan?"
Rafa mengangguk pelan. "Iya, Pak."
"Masih bisa jalan, masih bisa berpikir, masih bisa curhat ke guru?"
"Iya juga..."
"Semua itu nikmat. Tapi karena kita terbiasa gak anggap, kita jadi lupa mensyukurinya."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!