Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Jangan Anggap Enteng Recehan Bahasa

19 September 2022   10:07 Diperbarui: 19 September 2022   10:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku Recehan Bahasa/dokpri

Judul Buku: Recehan Bahasa, Baku Tak Mesti Kaku

Penulis: Ivan Lanin

Penerbit: Qanita

Terbit: Agustus 2020

Tebal: 173 halaman

E-ISBN: 978-602-402-180-1

.

.

Baca juga: Jangan Jadi Buih

Sebelum me-review buku, saya ingin bertanya, "Apakah Anda tahu arti dari beberapa istilah berikut: Tirah Baring, Luncur Gantung, Mancakrida, Gelar Wicara, dan Penjenamaan Diri?"

Kalau tidak tahu, atau hanya tahu sebagian, apalagi baru tahu ada istilah-istilah tersebut, maka Anda wajibul kudu alias harus pisan memiliki buku ini. Terutama bagi Anda yg mengaku pegiat sosial media (medsos), sering menulis di medsos maksudnya.

Kenapa?

Jawabannya ada di sampul buku ini. Sampul yang sangat provokatif, menurut saya.

Selain judulnya yg menegaskan bahwa 'Baku Tak Mesti Kaku', ada 2 alasan lain kenapa Anda harus memiliki buku ini. Yaitu pertama, kalimat 'Kepintaran tenggelam tanpa keterampilan bahasa. Kedunguan gemerlap berkat kepiawaian bahasa'.

Kedua, testimoni yang disampaikan oleh penulis Dee Lestari, 

"Ivan Lanin mampu menjadikan bahasa Indonesia sebagai arena bermain yang sarat tantangan seru sekaligus menghibur. Bagi saya, itulah yang menjadikan buku ini berharga dan patut dikoleksi".

Jelas, bahwa buku ini akan memandu Anda, atau membuat Anda mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan benar (sesuai kaidah) tanpa merasa kaku saat menulis atau bertutur.

Kadangkala, karena ingin (merasa harus) menunjukkan 'kehebatan', kita menulis, atau berbicara, menggunakan kata, kalimat, atau istilah yang salah atau kurang tepat. Dan itu kita lakukan karena kita tidak mengetahui ada kata atau istilah yang tepat untuk apa yang kita maksud.

Seperti beberapa istilah yang saya tanyakan di atas. Terus terang, saya pun baru mengetahuinya setelah membaca buku ini.

Buku ini tidak tebal, hanya 173 halaman. Itu pun tiap halamannya tidak terisi penuh, hanya beberapa baris. Bahkan ada yang cuma 3-4 baris, dengan sebagiannya menggunakan font yang besar. Saya yakin, dalam waktu kurang dari 1 jam Anda akan mampu menamatkan membaca buku ini. Bahkan Anda dapat membacanya sambil tirah baring.

Namun, jangan anggap remeh buku ini. Walaupun kalimat-kalimat yang mengisi tiap halaman buku ini hanya beberapa baris. Walaupun Uda Lavin menulisnya seolah sambil guyon, tapi isinya daging semua.

Maka, saya merasa harus mewajibkan Anda memiliki buku ini. Bukan hanya memiliki, bahkan Anda harus meletakkannya di meja tulis Anda, di samping laptop atau PC Anda.

Buku ini bagaikan kamus yang akan memandu Anda saat menulis, dan menggunakan kata baku tanpa menjadikan tulisan terasa kaku. Karena penggunaan bahasa baku dalam tulisan, menunjukkan Anda mampu berbahasa dengan baik. Dan, kalau Anda mampu berbahasa dengan baik, maka Anda akan menguasai dunia.

'Kepintaran tenggelam tanpa keterampilan bahasa. Kedunguan gemerlap berkat kepiawaian bahasa. Kuasai bahasa, kuasai dunia,' demikian tulis Ivan Lanin dalam salah satu halaman buku ini.

Sekali lagi, buku ini akan menjadikan Anda piawai dalam berbahasa.

Selain banyak menginformasikan kata-kata atau istilah-istilah baku yang belum banyak dikenal oleh kita, di buku ini pun Uda Ivan menjelaskan apa itu bahasa slang, bahasa alay, bahasa prokem, emo- (emotikon, emoji), palindrom, onomatope, metatesis, dll.

Menariknya, di tiap pembahasan atau penjelasan, Ivan Lanin menyertakan pula tautan (link) referensi yang dia gunakan plus barcode-nya untuk memudahkan masuk ke link tersebut.

Jadi, bagi pembaca yang belum puas dengan penjelasan dari penulis, atau masih penasaran, dapat membacanya di link yg dicantumkan.

Uda Ivan mengutip dari Bambang Trim, seorang pegiat literasi nasional, yang menulis bahwa hambatan berbahasa tulis secara baik dan benar dipengaruhi oleh 5 hal, yaitu:

1. Merasa sudah paham karena belajar sejak kecil.

2. Malas merujuk kamus atau tata bahasa yang benar.

3. Malas mengikuti perkembangan bahasa.

4. Terpengaruh bahasa lisan/daerah.

5. Jarang membaca.

Melalui buku ini beliau ingin menghilangkan hambatan tersebut.

Uniknya lagi, disetiap akhir pembahasan, penulis menambahkan dengan kalimat penguat yang lucu, yang membuat saya tak bisa menahan senyum saat membacanya.

Misalnya di pembahasan tentang pentingnya menggunakan kamus saat menulis, Uda Lanin menutup pembahasan dengan kalimat, 'Untuk memahami bahasa kalbu itu tidak perlu kamus. Yang diperlukan ialah perhatian dan kesabaran'.

Yang dibahas di buku ini memang hanya recehan, istilah-istilah yang sering kita sepelekan, tapi cara Ivan Lanin menuliskannya sangat menarik, karena penuh dgn citra rasa.

Jadi, jangan ragu lagi. Miliki buku ini! Kalau Anda ingin menulis dengan baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun