Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Jangan Anggap Enteng Recehan Bahasa

19 September 2022   10:07 Diperbarui: 19 September 2022   10:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku Recehan Bahasa/dokpri

Kenapa?

Jawabannya ada di sampul buku ini. Sampul yang sangat provokatif, menurut saya.

Selain judulnya yg menegaskan bahwa 'Baku Tak Mesti Kaku', ada 2 alasan lain kenapa Anda harus memiliki buku ini. Yaitu pertama, kalimat 'Kepintaran tenggelam tanpa keterampilan bahasa. Kedunguan gemerlap berkat kepiawaian bahasa'.

Kedua, testimoni yang disampaikan oleh penulis Dee Lestari, 

"Ivan Lanin mampu menjadikan bahasa Indonesia sebagai arena bermain yang sarat tantangan seru sekaligus menghibur. Bagi saya, itulah yang menjadikan buku ini berharga dan patut dikoleksi".

Jelas, bahwa buku ini akan memandu Anda, atau membuat Anda mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan benar (sesuai kaidah) tanpa merasa kaku saat menulis atau bertutur.

Kadangkala, karena ingin (merasa harus) menunjukkan 'kehebatan', kita menulis, atau berbicara, menggunakan kata, kalimat, atau istilah yang salah atau kurang tepat. Dan itu kita lakukan karena kita tidak mengetahui ada kata atau istilah yang tepat untuk apa yang kita maksud.

Seperti beberapa istilah yang saya tanyakan di atas. Terus terang, saya pun baru mengetahuinya setelah membaca buku ini.

Buku ini tidak tebal, hanya 173 halaman. Itu pun tiap halamannya tidak terisi penuh, hanya beberapa baris. Bahkan ada yang cuma 3-4 baris, dengan sebagiannya menggunakan font yang besar. Saya yakin, dalam waktu kurang dari 1 jam Anda akan mampu menamatkan membaca buku ini. Bahkan Anda dapat membacanya sambil tirah baring.

Namun, jangan anggap remeh buku ini. Walaupun kalimat-kalimat yang mengisi tiap halaman buku ini hanya beberapa baris. Walaupun Uda Lavin menulisnya seolah sambil guyon, tapi isinya daging semua.

Maka, saya merasa harus mewajibkan Anda memiliki buku ini. Bukan hanya memiliki, bahkan Anda harus meletakkannya di meja tulis Anda, di samping laptop atau PC Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun