Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dusta di Atas Toga, Layakkah?

7 Februari 2025   23:13 Diperbarui: 7 Februari 2025   23:28 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen pembuktian, bahwa kesibukan bisa dikalahkan, keleahan bisa dilawan dan keterbatasan bukan alasan untuk berhenti.

Meledaklah tawa mereka yang beranggapan Lathifah halu tingkat tinggi di siang bolong. Tetapi, tetap saja ada yang memilih jalan pintas.

Lathifah mulai menggarap tesisnya dengan telaten.

"Gini doang? Kopi pendapat orang, narasikan ulang. Apa susahnya? Malas dipelihara." Gumannya dalam hati. Sombong nggak tuh? Hehehe

Sibuk? Iya. Tapi itu bukan alasan untuk curang. Kesibukan Lathifah jangan ditanya. Berangkat kerja selepas subuh, pulang sore, malamnya menggarap tesis, dini hari mengedit ulang. Kadang, selepas mengajar, harus kejar-kejar dosen untuk bimbingan bak fans ngejar idola.

Lelah? Sudah pasti. Apalagi penyakit HNP membersamai. Menyerah? Mustahil. Hasilnya? Sat-set, tesis tuntas. Seminar proposal? Lancar. Seminar hasil? Mulus. SIdang akhir? Anteng.

Karena disusun sendiri, setiap pertanyaan penguji dijawab dengan mantap. Dua semester, S2 beres walau ratusan kilometer harus ditempuh untuk bolak balik rumah-sekolah-kampus.

Bagaimana dengan pemilih jalan pintas? Mereka malah tertinggal. Cibiran yang awalnya mewarnai langkah Lathifah berubah menjadi decak kagum.

"Apa enaknya wisuda sendiri?" ledek salah seorang dari mereka.

"Oh tidak. Hampir seribu orang yang wisuda." Balas Lathifah dengan mata berbinar.

"Yang dari angkatan kita?" 

Lathifah mengangkat bahu dan tertawa kecil. "No problem. Aku tak mau jadi bagian dari kaum pembenaran ketertinggalan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun