Mohon tunggu...
Ummul Laila
Ummul Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga

NIM 22104080036

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjelajah Sejarah dan Estetika Eropa di Rasamadu Heritage Solo

10 Mei 2025   16:04 Diperbarui: 10 Mei 2025   16:04 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Wisata Rasamadu Heritage (Sumber: Dokumen Pribadi)

Sukoharjo --- Di tengah kemajuan yang cepat dalam dunia pariwisata modern, Rasamadu Heritage muncul sebagai lokasi wisata terbaru yang menarik dan kaya akan nilai-nilai sejarah. Terletak tidak jauh dari pusat Kota Surakarta, Rasamadu Heritage menawarkan suasana khas Eropa klasik yang berpadu dengan nilai-nilai sejarah lokal dengan sangat harmonis. Berlokasi di Jl. Permata Raya, Dukuh Tegal Mulyo, Pabelan, Kartasura, Rasamadu mudah dijangkau dari pusat Kota Solo. Aksesnya pun dekat dengan gerbang tol dan stasiun, menjadikannya pilihan yang praktis bagi wisatawan dari luar kota. 

Destinasi wisata ini terletak di lokasi bekas Pabrik Gula Gembongan, warisan dari zaman kolonial Belanda yang didirikan pada tahun 1892. Istilah "Rasamadu" merupakan gabungan dari nama dua pabrik gula yang dahulu terkenal di daerah ini, yaitu Pabrik Gula Gembongan dan Pabrik Gula Tasikmadu. Saat ini, kawasan ini telah di revitalisasi sebagai tempat wisata yang mendidik, menyenangkan, serta bernilai estetika, yang ditujukan untuk beragam jenis pengunjung, mulai dari siswa, keluarga, hingga wisatawan muda. 

Foto Salah Satu Destinasi Wisata Rasamadu Heritage (Sumber:Dokumen Pribadi)
Foto Salah Satu Destinasi Wisata Rasamadu Heritage (Sumber:Dokumen Pribadi)

Mengadopsi gaya arsitektur klasik Eropa, bangunan-bangunan di Rasamadu Heritage menciptakan suasana yang mengingatkan pada masa silam. Unsur-unsur seperti cerobong asap antik, dinding bata terekspos, hingga jendela besar yang bergaya kolonial dirawat dan dipugar dengan baik. Setiap bagian dari tempat ini menjadi latar yang ideal untuk berfoto, menjadikannya salah satu lokasi favorit bagi para penggemar konten media sosial. 

Pengunjung Rasamadu Heritage akan disambut oleh keindahan arsitektur Eropa klasik yang megah dan menawan. Bangunan-bangunan ini bukan hanya sebagai tempat yang bagus untuk berfoto, tetapi juga merupakan bagian dari museum yang penuh dengan informasi dan nilai sejarah. Salah satu daya tarik yang paling menarik adalah Museum Transportasi, yang menyimpan koleksi kendaraan kuno, termasuk mobil-mobil dari zaman presiden pertama Indonesia. Pengunjung juga dapat melihat lokomotif lama secara langsung, yang merupakan bukti kejayaan transportasi di masa lalu yang digunakan di pabrik gula. 

Foto Cubic Infinity Room (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto Cubic Infinity Room (Sumber: Dokumen Pribadi)

Tidak hanya itu, para wisatawan bisa menjelajahi sejumlah lokasi menarik lainnya seperti Museum Musik, Omah Kuwalik (rumah yang dibangun terbalik), dan Cubic Infinity Room --- sebuah ruangan yang dipenuhi cermin dengan tampilan visual yang tiada akhir. Untuk para pecinta fotografi, terdapat banyak tempat dengan tema Eropa yang indah dan ideal untuk mempercantik media sosial dengan suasana klasik. 

Foto di dalam Cubic Kaca(Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto di dalam Cubic Kaca(Sumber: Dokumen Pribadi)

Dengan konsep "Sweet Taste Memory" Rasamadu Heritage muncul tidak hanya sebagai lokasi wisata, tetapi juga sebagai ruang untuk mengingat dan mempelajari sejarah. Ini merupakan salah satu contoh berhasilnya revitalisasi lokasi bersejarah menjadi tujuan modern yang tetap memperhatikan nilai-nilai dari masa lalu. 

Harga tiket untuk masuk ke Rasamadu Heritage sangat terjangkau. Untuk area luar, tiket dijual mulai dari Rp30. 000, sedangkan jika ingin menikmati semua wahana di dalam, tersedia paket terusan dengan harga Rp60. 000. Rasamadu juga menyediakan paket edukasi khusus bagi kelompok sekolah dan komunitas, yang dilengkapi dengan pemandu wisata.

Menurut pihak pengelola, Rasamadu Heritage didirikan untuk menawarkan pengalaman yang menarik serta mengenalkan sejarah produksi gula dan kemajuan teknologi pada masa kolonial kepada generasi muda. "Kami berharap lokasi ini menjadi area pembelajaran yang menarik. Anak-anak dan remaja dapat memahami sejarah melalui visual dan pengalaman nyata, bukan hanya sekadar membaca dari buku," kata salah satu pengelola. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun