Mohon tunggu...
Ummi Fadhilla
Ummi Fadhilla Mohon Tunggu... Mahasiswi

Hobi saya adalah makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menuju Pembangunan yang Berkelanjutan: Pada Ekonomi Lingkungan, Studi Kelayakan, dan Kesesuaian Lahan

17 September 2025   16:38 Diperbarui: 17 September 2025   16:38 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 

Pembangunan di era modern ini sering kali dituntut tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan keberlanjutan jangka panjang. Tiga hal yang menjadi aspek penting dalam perencanaan proyek adalah: ekonomi lingkungan, studi kelayakan, dan uji kesesuaian lahan---termasuk uji kelayakan internal dan eksternal. Artikel ini akan mengulas konsep-konsep tersebut serta pentingnya integrasi di antara mereka agar proyek pembangunan tidak hanya "layak" secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan sesuai dengan tata ruang.

1. Ekonomi Lingkungan & Aktivitas Ekonomi

Ekonomi lingkungan adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari interaksi antara kegiatan ekonomi dan lingkungan alam. Tujuannya adalah menginternalisasi dampak lingkungan (baik positif maupun negatif) ke dalam keputusan ekonomi, agar sumber daya alam digunakan secara efisien dan kerusakan lingkungan diminimalkan.

Beberapa aspek aktivitas ekonomi yang terkait:

  • Produksi dan konsumsi barang dan jasa, yang sering menimbulkan polusi, degradasi tanah, penggunaan sumber daya tak terbarukan, serta emisi karbon.
  • Pemanfaatan sumber daya alam seperti hutan, air, lahan pertanian, dan laut, yang bila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan kerugian lingkungan dan sosial.
  • Kebijakan lingkungan (regulasi, pajak lingkungan, insentif hijau) yang mempengaruhi bagaimana pelaku ekonomi bertindak.

Integrasi ekonomi lingkungan dalam pembangunan berarti bahwa setiap proyek harus mempertimbangkan biaya lingkungan dan manfaat sosial, tidak hanya manfaat ekonomi finansial.

2. Studi Kelayakan: Apa & Mengapa

Studi kelayakan (feasibility study) adalah analisis sistematis terhadap suatu rencana/proyek untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dilaksanakan dari berbagai aspek: teknis, ekonomi, finansial, hukum, sosial, dan lingkungan. Tujuan utamanya adalah memberikan dasar yang jelas bagi pengambilan keputusan---apakah proyek dilanjutkan, diubah, atau dibatalkan.

Komponen penting dalam studi kelayakan meliputi:

  • Aspek teknis: Apakah teknologi dan metode pelaksanaan tersedia dan sesuai?
  • Aspek ekonomi & finansial: Biaya, pendapatan, proyeksi arus kas, ROI, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return).
  • Aspek hukum: Perizinan, kepemilikan lahan, regulasi lingkungan, tata ruang.
  • Aspek sosial & lingkungan: Dampak terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan, mitigasi kerugian, manfaat tambahan (ekosistem, keanekaragaman).
  • Aspek manajerial & organisasi: Kapasitas pengelola proyek, sumber daya manusia, kemampuan manajerial.

Studi kelayakan yang baik akan mempertimbangkan semua aspek ini agar proyek bukan hanya "untung" di permukaan, tetapi aman, diterima masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan sesuai regulasi.

3. Uji Kelayakan Eksternal dan Internal

Agar studi kelayakan menjadi lebih komprehensif, diperlukan uji kelayakan dari dua sisi:

a. Uji Kelayakan Internal

Menganalisis faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi atau proyek itu sendiri. Contohnya:

  • Sumber daya manusia: ketersediaan SDM yang kompeten, pengalaman tim, struktur organisasi.
  • Sumber daya finansial: modal, kemampuan memperoleh dana, aliran kas internal.
  • Teknologi dan operasi: infrastruktur, teknologi pelaksanaan, efisiensi operasional.
  • Manajemen dan strategi organisasi: kebijakan internal, budaya organisasi, sistem pengendalian mutu.

b. Uji Kelayakan Eksternal

Mempertimbangkan faktor-faktor dari luar proyek atau organisasi yang bisa memengaruhi keberhasilan. Misalnya:

  • Regulasi dan kebijakan pemerintah: tata ruang, izin lingkungan, kebijakan fiskal/pajak, regulasi teknis.
  • Kondisi pasar: permintaan, persaingan, harga, tren ekonomi makro (inflasi, nilai tukar, suku bunga).
  • Kondisi sosial dan budaya: penerimaan masyarakat, norma-norma lokal, kondisi demografis.
  • Lingkungan alam: risiko bencana, iklim, karakteristik lahan dan cuaca.

Gabungan dari uji internal dan eksternal memungkinkan pembuatan strategi yang adaptif: memanfaatkan kekuatan dan peluang, sambil meminimalkan kelemahan dan mengantisipasi ancaman.

4. Uji Kesesuaian Lahan

Uji kesesuaian lahan adalah proses evaluasi (fisik, kimia, lingkungan) terhadap suatu lahan untuk menentukan apakah lahan tersebut cocok untuk suatu jenis penggunaan (pertanian, industri, pemukiman, konservasi, dll.). Hal ini penting agar penggunaan lahan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan atau konflik kepentingan yang merugikan.

Komponen yang biasanya diperiksa:

  • Topografi dan kemiringan: lahan datar atau bergelombang memiliki karakteristik yang berbeda.
  • Kualitas tanah: kandungan unsur hara, tekstur tanah, kemampuannya menahan air, risiko erosi.
  • Suhu, curah hujan, iklim mikro: apakah cocok untuk tanaman atau bangunan tertentu.
  • Aksesibilitas: jalan, jarak ke pasar, infrastruktur listrik, air, telekomunikasi.
  • Peraturan tata ruang: zonasi, izin penggunaan lahan, peruntukan wilayah, batas lingkungan hidup.
  • Dampak lingkungan: keberadaan habitat sensitif, keanekaragaman hayati, aliran air permukaan, kemungkinan polusi.

Uji kesesuaian lahan sering menjadi bagian dari studi kelayakan, terutama pada proyek yang memerlukan penggunaan luas lahan atau yang memiliki potensi dampak lingkungan besar.

5. Integrasi Antar-Konsep: Mengapa Keseluruhan Penting

Ketika semua elemen di atas diterapkan secara terpadu, maka proyek pembangunan akan memiliki:

  • Keputusan yang lebih solid dan terukur, bukan sekadar berdasarkan estimasi optimis atau tekanan waktu.
  • Risiko yang lebih rendah, karena faktor eksternal dan internal telah dianalisis.
  • Dampak lingkungan yang terkendali, masyarakat yang mendapat manfaat, dan regulasi yang dipenuhi---sehingga proyek tahan dalam jangka panjang.
  • Penggunaan lahan yang lebih bijak, menghindari alih fungsi lahan secara sembarangan yang bisa menyebabkan kerusakan seperti banjir, degradasi tanah, kehilangan keanekaragaman hayati.

Kesimpulan & Rekomendasi

Kesimpulan:

  • Ekonomi lingkungan harus menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap perencanaan proyek agar pembangunan berkelanjutan bisa tercapai.
  • Studi kelayakan bukan hanya tentang keuntungan finansial; aspek sosial, hukum, lingkungan, manajerial, dan teknis juga harus dipertimbangkan.
  • Uji kelayakan internal dan eksternal membantu organisasi memahami kondisi internal dan lingkungan luarnya, sehingga strategi yang diambil bisa maksimal.
  • Uji kesesuaian lahan memastikan bahwa proyek tidak merusak lingkungan dan sesuai dengan peruntukan lahan yang ada.

Rekomendasi:

  1. Pemerintah dan pengembang harus mensyaratkan studi kelayakan yang mencakup ekonomi lingkungan sebagai bagian dari regulasi perizinan.
  2. Penerapan metodologi analisis internal-eksternal (misalnya SWOT, analisis risiko) secara mendalam.
  3. Melibatkan ahli lingkungan dan masyarakat lokal sejak tahap perencanaan agar uji kesesuaian lahan dilakukan secara partisipatif.
  4. Memantau secara berkala pelaksanaan proyek terhadap standar kelayakan yang telah ditetapkan agar apabila ada penyimpangan bisa segera dikoreksi.

Ucapan Terima kasih
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si., dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Lingkungan, atas bimbingan, inspirasi, dan motivasi yang tiada henti. Tanpa arahan dan dukungan beliau, artikel ini tidak akan terwujud dan tidak dapat saya bagikan dengan penuh keyakinan 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun