Agar studi kelayakan menjadi lebih komprehensif, diperlukan uji kelayakan dari dua sisi:
a. Uji Kelayakan Internal
Menganalisis faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi atau proyek itu sendiri. Contohnya:
- Sumber daya manusia: ketersediaan SDM yang kompeten, pengalaman tim, struktur organisasi.
- Sumber daya finansial: modal, kemampuan memperoleh dana, aliran kas internal.
- Teknologi dan operasi: infrastruktur, teknologi pelaksanaan, efisiensi operasional.
- Manajemen dan strategi organisasi: kebijakan internal, budaya organisasi, sistem pengendalian mutu.
b. Uji Kelayakan Eksternal
Mempertimbangkan faktor-faktor dari luar proyek atau organisasi yang bisa memengaruhi keberhasilan. Misalnya:
- Regulasi dan kebijakan pemerintah: tata ruang, izin lingkungan, kebijakan fiskal/pajak, regulasi teknis.
- Kondisi pasar: permintaan, persaingan, harga, tren ekonomi makro (inflasi, nilai tukar, suku bunga).
- Kondisi sosial dan budaya: penerimaan masyarakat, norma-norma lokal, kondisi demografis.
- Lingkungan alam: risiko bencana, iklim, karakteristik lahan dan cuaca.
Gabungan dari uji internal dan eksternal memungkinkan pembuatan strategi yang adaptif: memanfaatkan kekuatan dan peluang, sambil meminimalkan kelemahan dan mengantisipasi ancaman.
4. Uji Kesesuaian Lahan
Uji kesesuaian lahan adalah proses evaluasi (fisik, kimia, lingkungan) terhadap suatu lahan untuk menentukan apakah lahan tersebut cocok untuk suatu jenis penggunaan (pertanian, industri, pemukiman, konservasi, dll.). Hal ini penting agar penggunaan lahan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan atau konflik kepentingan yang merugikan.
Komponen yang biasanya diperiksa:
- Topografi dan kemiringan: lahan datar atau bergelombang memiliki karakteristik yang berbeda.
- Kualitas tanah: kandungan unsur hara, tekstur tanah, kemampuannya menahan air, risiko erosi.
- Suhu, curah hujan, iklim mikro: apakah cocok untuk tanaman atau bangunan tertentu.
- Aksesibilitas: jalan, jarak ke pasar, infrastruktur listrik, air, telekomunikasi.
- Peraturan tata ruang: zonasi, izin penggunaan lahan, peruntukan wilayah, batas lingkungan hidup.
- Dampak lingkungan: keberadaan habitat sensitif, keanekaragaman hayati, aliran air permukaan, kemungkinan polusi.
Uji kesesuaian lahan sering menjadi bagian dari studi kelayakan, terutama pada proyek yang memerlukan penggunaan luas lahan atau yang memiliki potensi dampak lingkungan besar.
5. Integrasi Antar-Konsep: Mengapa Keseluruhan Penting