Mohon tunggu...
Umar Sofii
Umar Sofii Mohon Tunggu... Bukan Siapa-siapa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Lembah Biru Gunung Kawi 07

17 Mei 2025   16:45 Diperbarui: 17 Mei 2025   16:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Aku tertidur di bangku kayu kecil itu, kepala masih menyandar di bahunya. Pelan - pelan Haning membangunkan aku  dengan suara lembut dan  tangan hangatnya menyentuh bahuku.

"Kamu nggak pulang? Atau mau istirahat dulu di dalam?" katanya, suaranya seperti alunan musik malam yang terdengar merdui.

Aku mengucek mata, mencoba kembali sadar. Udara malam mulai menusuk kulit, tapi tubuhku masih enggan bergerak.

"Aku... pulang saja," jawabku ragu. "Tapi motorku masih di depan rumahmu."

Haning tersenyum. " Biarkan motormu di depan aman kok . Tapi jalan-jalan dulu yuk. Ada tempat kecil yang bagus buat lihat Lembah dari atas. Kalau cuaca sejernih ini, langit penuh bintang. Bisa bikin lupa sama dunia."

Aku mengangguk. Masih setengah sadar, tapi ada rasa nyaman yang membuatku tidak ingin buru-buru pulang.

Kami berjalan melewati jalur sempit di belakang rumahnya---sebuah anak tangga kecil dari batu alam menuju bukit kecil di belakang pemukiman. Di puncaknya, ada sebuah bangku kayu tua yang tampaknya sengaja diletakkan untuk menikmati lembah dari ketinggian.

Dari sana, pemandangan Lembah Biru benar-benar terbentang luas. Kabut tipis mengambang di antara pepohonan, dan bintang-bintang di langit bersinar cukup terang menerangi wajah Hanung ketika ia menoleh padaku.

"Kamu pernah merasa... hidupmu kayak awan?" tanyanya tiba-tiba.

Aku menoleh. "Awan?"

"Iya. Awan itu nggak punya bentuk tetap. Kadang putih, kadang hitam. Terkadang cuma menemani langit, kadang hujan juga turun darinya. Tapi dia selalu bergerak. Nggak pernah diam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun